Kapten Inf Samsudin, anggota Kodim 0114 Aceh Jaya patut dicontoh, karena ia mampu meraup belasan juta rupiah dari hasil bertani pepaya madu.
Pria kelahiran Sigli 12 Juni 1964 tersebut mulai bertani pepaya california itu sejak tahun 2017 dan saat ini luas lahan pepaya yang di kelolanya sekitar 6 hektare atau 7.200 batang.
“Saya termotivasi pertama ingin membangkitkan perekonomian masyarakat di Aceh Jaya khususnya di Kecamatan Setia Bakti, apalagi sebagian besar masyarakatnya adalah petani, sehingga saya mencoba sendiri dulu bertani pepaya,” ujar Kapten Samsudi kepada Antara, Minggu (30/6).
Samsudin menyampaikan dari hasil uji coba yang dilakukannya memang terbukti setelah delapan bulan pertama ia menanam buah tersebut penghasilan yang didapatkannya saat ini luar biasa.
“Pepaya akan panen sekitar 8 bulan setelah ditanam, sekarang saya perminggu paling sedikit saya petik sebanyak 1 buah pepaya untuk saya jual keagen, saat ini ada sekitar 5 hektare, per hektar 1.200 batang, yang sudah panen sekitar 6.000 buah dan dikalikan Rp3.000 per buah sehingga untung sekitar Rp18 juta per minggu,“ ungkap Samsudin.
Samsudin menyampaikan untuk modal pertama dia menghabiskan sekitar Rp20 juta, tetapi saat ini semua modal sudah bisa dikembalikan sekitar 2 kali panen.
“Alhamdulillah saat ini sudah bisa balik modal dari hasil bertani pepaya, yang penting kita tekun,” tutur Syamsudin.
Kapten Samsudin menyampaikan untuk penampung jangan diragukan apalagi hasil panen yang ada saat ini tidak cukup untuk dipasarkan.
“Punya saya saja dalam seminggu habis dipasarkan di Aceh saja karena tidak cukup barang, saat ini bahkan ada permintaan untuk dikirim ke Medan,” ungkapnya.
Kapten Samsudin yang saat ini juga menjabat sebagai Danramil Setia Bakti di Aceh Jaya sudah mulai memotivasi masyarakat untuk bertani pepaya, bahkan tidak sedikit masyarkat yang sudah mulai belajar dengan nya untuk membudidayakan pepaya California tersebut.
"Saat ini terus saya kembangkan, harapan saya khususnya di Kecamatan Setia Bakti untuk percontohan satu desa satu hektare pepaya madu,” tutup Samsudin.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
Pria kelahiran Sigli 12 Juni 1964 tersebut mulai bertani pepaya california itu sejak tahun 2017 dan saat ini luas lahan pepaya yang di kelolanya sekitar 6 hektare atau 7.200 batang.
“Saya termotivasi pertama ingin membangkitkan perekonomian masyarakat di Aceh Jaya khususnya di Kecamatan Setia Bakti, apalagi sebagian besar masyarakatnya adalah petani, sehingga saya mencoba sendiri dulu bertani pepaya,” ujar Kapten Samsudi kepada Antara, Minggu (30/6).
Samsudin menyampaikan dari hasil uji coba yang dilakukannya memang terbukti setelah delapan bulan pertama ia menanam buah tersebut penghasilan yang didapatkannya saat ini luar biasa.
“Pepaya akan panen sekitar 8 bulan setelah ditanam, sekarang saya perminggu paling sedikit saya petik sebanyak 1 buah pepaya untuk saya jual keagen, saat ini ada sekitar 5 hektare, per hektar 1.200 batang, yang sudah panen sekitar 6.000 buah dan dikalikan Rp3.000 per buah sehingga untung sekitar Rp18 juta per minggu,“ ungkap Samsudin.
Samsudin menyampaikan untuk modal pertama dia menghabiskan sekitar Rp20 juta, tetapi saat ini semua modal sudah bisa dikembalikan sekitar 2 kali panen.
“Alhamdulillah saat ini sudah bisa balik modal dari hasil bertani pepaya, yang penting kita tekun,” tutur Syamsudin.
Kapten Samsudin menyampaikan untuk penampung jangan diragukan apalagi hasil panen yang ada saat ini tidak cukup untuk dipasarkan.
“Punya saya saja dalam seminggu habis dipasarkan di Aceh saja karena tidak cukup barang, saat ini bahkan ada permintaan untuk dikirim ke Medan,” ungkapnya.
Kapten Samsudin yang saat ini juga menjabat sebagai Danramil Setia Bakti di Aceh Jaya sudah mulai memotivasi masyarakat untuk bertani pepaya, bahkan tidak sedikit masyarkat yang sudah mulai belajar dengan nya untuk membudidayakan pepaya California tersebut.
"Saat ini terus saya kembangkan, harapan saya khususnya di Kecamatan Setia Bakti untuk percontohan satu desa satu hektare pepaya madu,” tutup Samsudin.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019