Bogor (ANTARA Bengkulu) - Hapsoro (41), Ketua Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) Bogor yang dikenal sebagai "Guru Pemulung", Selasa meninggal setelah terkena serangan jantung di tempat kerjanya.

"Tidak ada tanda-tanda, awalnya kita lagi rapat kerja. Tiba-tiba mas Hapsoro mengeluh badannya capek-capek dan dia minta dipijit. Tak lama setelah itu, dia tidak sadarkan diri. Saat kita bawa ke RS Azra, pihak rumah sakit bilang, beliau sudah tidak ada lagi," kata Anggit anggota Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) Bogor, saat ditemui di rumah duka.

Kepergian Hapsoro membawa duka mendalam di kalangan pencinta lingkungan.

Ratusan pelayat mendatangi rumah duka yang terletak di Villa Citra Bantarjati Blok A4/11 RT 02/RW 11, Kelurahan Tegal Gundil Bogor Utara

Hapsoro dikenal vokal dalam upaya penyelamatan lingkungan. Berbagai organisasi lingkungan telah dijejalnya mulai dari Greenpeace, Telapak, Komunitas Peduli Ciliwung dan Forest Wacth Indonesia.

Pria kelahiran Madiun ini juga yang pertama kali mengaungkan penyelamatan Hutan
Gambut di Riau.

Hapsoro meninggal sekitar pukul 16.30 WIB. Ia pergi meninggalkan seorang istri Yunika Mayang Sari dan tiga orang anak.

Hapsoro dimata teman-temannya dikenal sebagai sosok yang banyak bekerja.

"Memang tiga hari terakhir bertemu mas Hapsoro, dia terlihat lebih tenang. Biasanya dia meledak-ledak. Tapi sebelum meninggal dia suka menasehati ngomongnya," kata Anggit.

Anggit mengatakan, sebelum pergi, Hapsoro sempat meninggalkan pesan
kepadanya untuk terus melanjutkan perjuangan menyelamatkan Ciliwung.

"Mas Hapsoro pesan ke saya untuk tidak hanya mikirin Ciliwung saja tapi sungai-sungai yang lain," katanya.

Menurut Anggit misi terbesar Hapsoro adalah jangan ada lagi masyarakat yang
membuang sampah ke sungai dan membudayakan malu membuang sampah ke sungai.

Dekan Fakultas Pertanian IPB, Dr Ernan Rustian mengatakan, kepergian Hapsoro menjadi duka mendalam bagi para pencita lingkungan.

"Saya ingat betul, dia orang yang tidak terlalu banyak mikir, apa yang dia pikirkan satu-satu tapi langsung dikerjakan. Semua bidang dimasukinnya, mulai mulung sampah di Ciliwung, sekarang dia mulai lagi ke penanaman, bahkan pembibitan," katanya.

Ernan mengaku, pencita lingkungan telah kehilangan guru, sahabat dan saudara yang begitu konsen terhadap penyelamatan lingkungan.

Hapsoro merupakan alumni Fakultas Kehutanan IPB. Selain di menjabat Ketua KPC, ia juga Organisasi Perkumpulan Telapak sebagai Gubernur Badan Teritori
Telapak Jawa Barat dan Forest Wach Indonesia (FWI).  

Rencananya jenazah almarhum akan dimakamkan Rabu (24/10) di Tempat Pemakaman Umum Azrimar, Kelurahan Tegal Gudil Kota Bogor setelah menunggu ibu dan keluarganya yang datang dari Yogyakarta. (ant)

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012