Seorang calon haji asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Supardjo Rata Ilyas (75), meninggal dunia di pesawat terbang dalam perjalanan ke Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Arab Saudi.
Kepala Daerah Kerja Bandara PPIH 2019 Arsyad Hidayat di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Sabtu kepada Tim Media Center Haji 2019 mengatakan pihaknya baru mendapatkan informasi bahwa ada satu anggota jamaah Kloter JKS 41 meninggal dunia pada saat berada di pesawat.
“Informasi yang kami dapatkan 2 jam sebelum pesawat landing di Bandara King Abdul Aziz Jeddah. Jamaah tersebut atas nama Supardjo dari DKI 41 daerahnya daerah Kabupaten Indramayu,” kata Arsyad.
Ia menambahkan, hasil pemeriksaan dari tim kesehatan yang menyertai jamaah tersebut, salah satu penyebab meninggalnya Supardjo adalah karena penyakit paru-paru dan sesak napas.
Supardjo berangkat beribadah haji bersama sang istri, Halimah Sarin, dan keduanya berangkat tergabung dalam Kloter JKS 41/Bekasi yang merupakan salah satu kloter bagian dari gelombang kedua yang langsung ke Bandara King Abdul Aziz Jeddah.
Rencananya, bersama rombongannya mereka akan ke Madinah setelah ibadah rampung di Mekkah, namun takdir berkata lain bagi Supardjo yang meninggalkan 6 anak di Tanah Air itu.
Arsyad mengatakan saat ini jenazah disemayamkan di Klinik Bandara Arab Saudi dan sesegera mungkin akan diproses.
“Kami sedang membuatkan surat untuk bisa diproses pemakamannya di Kota Jeddah. Di sini ada pemakaman khusus untuk jamaah haji di pemakaman yang ditetapkan oleh wukala,” katanya.
Meninggalnya Supardjo menambah daftar calon haji yang meninggal yang sampai saat ini tercatat telah 8 orang yakni:
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
Kepala Daerah Kerja Bandara PPIH 2019 Arsyad Hidayat di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Sabtu kepada Tim Media Center Haji 2019 mengatakan pihaknya baru mendapatkan informasi bahwa ada satu anggota jamaah Kloter JKS 41 meninggal dunia pada saat berada di pesawat.
“Informasi yang kami dapatkan 2 jam sebelum pesawat landing di Bandara King Abdul Aziz Jeddah. Jamaah tersebut atas nama Supardjo dari DKI 41 daerahnya daerah Kabupaten Indramayu,” kata Arsyad.
Ia menambahkan, hasil pemeriksaan dari tim kesehatan yang menyertai jamaah tersebut, salah satu penyebab meninggalnya Supardjo adalah karena penyakit paru-paru dan sesak napas.
Supardjo berangkat beribadah haji bersama sang istri, Halimah Sarin, dan keduanya berangkat tergabung dalam Kloter JKS 41/Bekasi yang merupakan salah satu kloter bagian dari gelombang kedua yang langsung ke Bandara King Abdul Aziz Jeddah.
Rencananya, bersama rombongannya mereka akan ke Madinah setelah ibadah rampung di Mekkah, namun takdir berkata lain bagi Supardjo yang meninggalkan 6 anak di Tanah Air itu.
Arsyad mengatakan saat ini jenazah disemayamkan di Klinik Bandara Arab Saudi dan sesegera mungkin akan diproses.
“Kami sedang membuatkan surat untuk bisa diproses pemakamannya di Kota Jeddah. Di sini ada pemakaman khusus untuk jamaah haji di pemakaman yang ditetapkan oleh wukala,” katanya.
Meninggalnya Supardjo menambah daftar calon haji yang meninggal yang sampai saat ini tercatat telah 8 orang yakni:
- Khairil Abbas Salim (BTH 23), usia 62 tahun, meninggal pada 8 Juli 2019 di RSAS Madinah;
- Sumiyatun Sowikromo Sutardjan (SOC 2), usia 57 tahun, meninggal pada 8 Juli 2019 di pesawat menuju bandara Madinah;
- Mudjahid Damanhuri Mangun (SOC 44), usia 74 tahun, meninggal pada 9 Juli 2019 di RSAS Madinah;
- Subli bin Muhammad Nasri (BTH 32), usia 61 tahun, meninggal pada 11 Juli 2019 di RSAS Madinah;
- Artapiah Armin Musahab (JKG 86), usia 60 tahun, meninggal pada 12 Juli 2019 di pesawat menuju bandara Madinah;
- Soeratno G Mangun Wiyoto (SUB 45), usia 74 tahun, meninggal pada 15 Juli 2019 di RSAS Madinah; dan
- Ahmad Suparman bin Jubed (JKS 01), usia 53 tahun, meninggal pada 17 Juli 2019, di RSAS Madinah.
- Rabiun bn Daliman Arsyd (LOP 006), usia 54 tahun, meninggal pada 18 Juli 2019, di RSAS Madinah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019