Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa kemacetan yang terjadi di sepanjang jalan Cikini, Jakarta Pusat akibat pelebaran trotoar pejalan kaki merupakan bagian dari dampak pembangunan infrastruktur di ibu kota.
"Selama konstruksi, itu namanya 'growing pain'," ujar Anies Baswedan di Jakarta, Senin.
Baca juga: Anies paparkan hasil kunjungan dari Colombia dan USA
Ia mengharapkan pembangunan infrastruktur bagi pejalan kaki dapat mendorong masyarakat untuk berjalan kaki yang akhirnya berdampak pada meningkatnya aktivitas masyarakat setempat.
"Lihat jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, setelah dibuat trotoar menjadi lebih hidup kegiatannya," katanya.
Ia mengemukakan infrastruktur trasnportasi bagi pejalan kaki akan menjadi prioritas utama karena bebas dari emisi kendaraan.
"Urutan pembangunan untuk transportasi adalah, pertama untuk pejalan kaki, sepeda dan kendaraan bebas emisi, kendaraan umum, dan kendaraan pribadi," papar Anies.
Baca juga: Anies buka suara terkait pembongkaran bambu "Getah-Getih"
Ia menambahkan melebarkan badan jalan bagi kendaraan bermotor juga dinilai tidak membuat masalah kemacetan di ibu kota selesai.
"Kita ingin mendorong lebih banyak pejalan kaki," ucapnya.
Anies juga tidak khawatir jika nantinya trotoar itu disalahgunakan oleh Pedagang Kaki Lima (PKL). Pihaknya akan menempatkan petugas sehingga pejalan kaki tetap nyaman.
Pemprov DKI Jakarta melaksanakan revitalisasi trotoar sepanjang 10 kilometer di kawasan Cikini dan Kramat Raya yang berlangsung sejak Juni lalu.
Rencananya revitalisasi itu akan selesai pada Desember tahun ini.
Revitalisasi trotoar di Jalan Cikini rencananya akan memperlebar ruang pejalan kaki menjadi sekitar empat sampai dengan tujuh meter.
Baca juga: Tanggapan masyarakat pasca-pembongkaran bambu "Getah-Getih" di Bundaran HI
Baca juga: Karya seni bambu "Getah-Getih" habiskan dana Rp550 juta, DPRD panggil dinas terkait
Baca juga: Bambu "Getah-Getih" Bundaran HI dibongkar, ini alasannya
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
"Selama konstruksi, itu namanya 'growing pain'," ujar Anies Baswedan di Jakarta, Senin.
Baca juga: Anies paparkan hasil kunjungan dari Colombia dan USA
Ia mengharapkan pembangunan infrastruktur bagi pejalan kaki dapat mendorong masyarakat untuk berjalan kaki yang akhirnya berdampak pada meningkatnya aktivitas masyarakat setempat.
"Lihat jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, setelah dibuat trotoar menjadi lebih hidup kegiatannya," katanya.
Ia mengemukakan infrastruktur trasnportasi bagi pejalan kaki akan menjadi prioritas utama karena bebas dari emisi kendaraan.
"Urutan pembangunan untuk transportasi adalah, pertama untuk pejalan kaki, sepeda dan kendaraan bebas emisi, kendaraan umum, dan kendaraan pribadi," papar Anies.
Baca juga: Anies buka suara terkait pembongkaran bambu "Getah-Getih"
Ia menambahkan melebarkan badan jalan bagi kendaraan bermotor juga dinilai tidak membuat masalah kemacetan di ibu kota selesai.
"Kita ingin mendorong lebih banyak pejalan kaki," ucapnya.
Anies juga tidak khawatir jika nantinya trotoar itu disalahgunakan oleh Pedagang Kaki Lima (PKL). Pihaknya akan menempatkan petugas sehingga pejalan kaki tetap nyaman.
Pemprov DKI Jakarta melaksanakan revitalisasi trotoar sepanjang 10 kilometer di kawasan Cikini dan Kramat Raya yang berlangsung sejak Juni lalu.
Rencananya revitalisasi itu akan selesai pada Desember tahun ini.
Revitalisasi trotoar di Jalan Cikini rencananya akan memperlebar ruang pejalan kaki menjadi sekitar empat sampai dengan tujuh meter.
Baca juga: Tanggapan masyarakat pasca-pembongkaran bambu "Getah-Getih" di Bundaran HI
Baca juga: Karya seni bambu "Getah-Getih" habiskan dana Rp550 juta, DPRD panggil dinas terkait
Baca juga: Bambu "Getah-Getih" Bundaran HI dibongkar, ini alasannya
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019