Provinsi Jawa Tengah tercatat memiliki kampung iklim terbanyak di Indonesia yang merupakan salah satu program dari pemerintah setempat guna mengurangi dampak pemanasan global.

"Hingga saat ini sudah ada 338 kampung iklim di Jateng sehingga menjadi yang terbanyak di Indonesia," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jateng Teguh Dwi Paryono saat menghadiri acara Jambore Daerah Program Kampung Iklim di Magelang, Rabu.

Ia menjelaskan bahwa Program Kampung Iklim merupakan program yang dicanangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sejak 2016.

Menurut dia, program tersebut telah ditindaklanjuti oleh Pemprov Jateng dengan membuat kampung-kampung iklim yang tersebar di 35 kabupaten/kota.

Untuk mempercepat pertumbuhan kampung iklim, lanjut dia, pihaknya telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan sejumlah perusahaan dan desa-desa di Jateng.

"Dalam waktu dekat ditargetkan ada 700 kampung iklim di Jateng," ujarnya.

Banyaknya jumlah kampung iklim di Jateng mendapat apresiasi dari Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian LHK Ruandha Agung Sugardiman.

Menurut dia, keseriusan Pemprov Jateng dalam membantu mengatasi persoalan pemanasan global itu patut dicontoh.

"Saya bangga dengan Jawa Tengah, ada bukti nyata tentang permasalahan perubahan iklim, dengan adanya 338 kampung iklim," katanya.

Ia menyebutkan bahwa Program Kampung Iklim menjadi upaya nyata dalam upaya pengurangan dampak pemanasan global.

Dengan keterlibatan masyarakat menjaga iklim seperti giat melakukan penanaman pohon, tidak membuang sampah sembarangan dan kegiatan lain, maka bumi akan semakin terjaga.

"Program Kampung Iklim ini memberikan dampak yang sangat luas untuk menjaga lingkungan kita menjadi lebih baik," ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjaga lingkungan, salah satu hal yang mudah untuk dilakukan adalah dengan tidak membuang sampah sembarangan.

"Selain kampung iklim, pada September nanti Jateng akan menggelar kongres sampah. Kami akan undang perusahaan, komunitas, masyarakat, pemerintah dan semua pihak untuk mengatasi persoalan sampah ini sebagai upaya menjaga lingkungan," katanya.

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019