Polresta Pasuruan mengamankan empat orang masing-masing berinisial J (18), HM (18), FW (18), dan UF (29), yang merupakan pelaku adegan motorcross di areal makam di Desa Kebon Rejo, Kabupaten Pasuruan, dan videonya viral di media sosial.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera di Surabaya, Kamis, mengatakan kasus video viral mengendarai sepeda motor di pemakaman ini sudah ditangani Polresta Pasuruan.

"Keempat pelaku memiliki peran berbeda. Dua orang (J dan HM) berperan sebagai pengendara sepeda motor, satunya (FW) yang merekam video dan satunya yang memviralkan (UF)," ujar Barung.

Barung juga membeberkan jika video tersebut ternyata sudah diambil sejak bulan Maret 2019, namun menjadi viral karena dikirim oleh UF ke Instagram akun @Lambe_Turah, setelah ia mendapatkannya di WhatsApp Group (WAG) pertemanannya.

"Bahwa video tersebut diambil sekitar bulan maret 2019 sebelum puasa dan diviralkan (UF), Kamis (24/7), sekitar pukul 16.00 WIB. Pertama kali di-upload ke group WA dan selanjutnya masuk dan ter-upload oleh akun instagram Lambe turah dan menjadi viral," katanya.

Perwira dengan tiga melati emas ini menyampaikan saat ini semuanya sudah meminta maaf kepada publik secara terbuka. Permintaan maaf itu juga didampingi oleh anggota Polresta Pasuruan dan juga perangkat desa setempat.

"Sudah minta maaf semuanya, juga sudah diviralkan permintaan maafnya di media sosial," tuturnya.

Barung juga memberikan rekaman video pelaku yang minta maaf. Pada video itu menunjukkan pengakuan pelaku telah berbuat hal yang tidak wajar di areal pemakaman.

"Kami berdua adalah penindas kuburan di Grati, Kabupaten Pasuruan. Dengan ini menyatakan sehubungan dengan aksi tercela yang kami lakukan tersebut. Perbuatan itu melanggar norma agama, kami memohon maaf atas perbuatan tersebut," ujar pelaku HM.

"Perbuatan tersebut hanya untuk lelucon, saya berjanji tidak akan mengulangi, saya berjanji taat kepada peraturan yang berlaku. Baik aturan agama maupun yang ditetapkan pemerintah. Kami mohon maaf sebesar-besarnya," kata pelaku, menambahkan.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019