Maluku Utara berupaya menghidupkan kembali ekspor kopra ke Filipina, yang beberapa tahun terakhir ini terhenti akibat tidak adanya permintaan dari negara tetangga tersebut.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Maluku Utara Asrul Gailea mengatakan di Ternate, Maluku Utara, Senin, sudah ada pengusaha yang berencana mengekspor kopra ke Filipina dan diharapkan dapat direalisasikan dalam waktu dekat.

Disperindag Maluku Utara dan berbagai instansi terkait lainnya akan memberi dukungan dan berbagai kemudahan pada pengusaha bersangkutan, termasuk pengusaha lainnya yang ingin mengekspor kopra dari daerah ini.

Kalau ekspor kopra itu bisa dihidupkan kembali, menurut dia, dapat memberi kontribusi terhadap kelancaran pemasaran kopra petani di daerah ini, sekaligus dapat mendorong naiknya harga, yang belakangan ini merosot.

Pemasaran kopra Maluku Utara selama ini umumnya mengandalkan pasaran antarpulau, khususnya ke Sulawesi Utara dan Jawa Timur, akibatnya jika permintaan dari daerah itu menurun, petani kesulitan menjual kopranya dan harganya pun anjlok.

Asrul Gailea mengimbau pada petani kelapa di provinsi itu untuk meningkatkan kualitas produksi kopra, di antaranya dengan cara memproduksi kopra putih karena kopra seperti itu harganya lebih tinggi dan lebih banyak diminati di pasaran ekspor.

Kopra putih adalah kopra yang diproduksi melalui proses penjemuran di bawah panas sinar matahari, sedangkan kopra yang umumnya diproduksi petani di Maluku Utara adalah kopra hitam yang prosesnya dengan cara pengasapan di bawah bara api.

Ia menambahkan Pemprov Maluku Utara kini juga tengah berupaya mendorong pengembangan industri pengolahan kopra termasuk produk turunan lainnya dari kelapa agar tidak hanya mengandalkan antarpulau atau ekspor.

Di Maluku Utara  saat ini tengah dibangun pusat industri pengolahan kelapa di Kabupaten Halmahera Barat dan akan menyusul di sejumlah kabupaten lainnya yang mendapat bantuan dari pemerintah pusat.

Data dari Dinas Pertanian Maluku Utara menyebutkan areal perkebunan kelapa di daerah ini tercatat sekitar 260.000 hektare yang semuanya merupakan perkebunan kelapa rakyat dengan produksi kopra lebih dari 100.000 ton per tahun.

 

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019