Jerat yang dipasang pemburu di dalam kawasan hutan sangat berbahaya bagi satwa dilindungi seperti harimau Sumatera (Phantera tigris Sumatrae). 

"Jerat tidak hanya membuat satwa diamputasi bahkan juga dapat kehilangan nyawanya," kata Dokter Satwa Liar BKSDA Bengkulu-Lampung, Erni Suyanti Musabine dalam kegiatan Global Tiger Day 2019 di Desa Mekar Jaya Kecamatan Ulu Talo Kabupaten Seluma, Minggu. 

Ia mengatakan ada beberapa jerat yang diperuntukkan untuk hewan lain seperti babi, kambing dan hewan lainnya namun yang terjerat adalah satwa liar yang dilindungi seperti harimau dan beruang. 

Ia menjelaskan bahwa jerat sering memakan bagian depan hewan seperti kaki depan. Biasanya hewan yang terjerat lebih dari 24 jam biasanya diamputasi kakinya seperti kaki harimau.

Karena itu sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak memasang jerat di kawasan hutan yang menjadi habitat harimau terus ditingkatkan.

Termasuk sosialisasi mitigasi manusia dan harimau yang digelar Tiger Heart Bengkulu menurut Erni sangat positif.

"Kami sangat terbantu dengan Tiger Heart yang ikut membersihkan jerat jerat di hutan dari Kabupaten Kaur hingga Kabupaten Mukomuko. Mereka secara sukarelawan membersihkan jerat di hutan," ungkapnya. 

Dengan adanya sosialisasi ini masyarakat dapat membantu serta mencegah konflik antar manusia dan satwa khususnya di Desa Mekar Jaya. 

Sementara itu salah satu masyarakat desa Mekar Jaya menerangkan bahwa dengan adanya kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat mengenai keberadaan harimau Sumatera. 

"Dengan ada kegiatan ini dapat memberikan informasi baru kepada kami mengenai keberadaan, status dan apa yang harus dilakukan bila ketemu dengan harimau Sumatera," kata Harto. 

Untuk diketahui Tiger Heart yaitu jaringan Forum Harimau Kita memiliki tujuan untuk menunjang visi forum harimau dalam melestarikan harimau Sumatera. 

Harapan mereka adalah harimau dan masyarakat hidup berdampingan dengan baik tanpa saling menyakiti satu sama lain. 

Harimau memiliki rasa terimakasih kepada manusia dan juga memiliki rasa dendam kepada manusia. Dan hal tersebut tergantung kepada perilaku manusia.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019