Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri Cabang Semarang mengecek lokasi terjadinya ledakan jaringan SUTET 500 KV di Desa Malon, Gunungpati, Kota Semarang, Selasa, yang diduga menjadi penyebab padamnya listrik di Jakarta dan sekitarnya.

Petugas mengecek sejumlah pohon yang tepat berada di bawah jaringan listrik tersebut yang sudah dipasang garis polisi sehari sebelumnya.

Baca juga: Pasca-pemadaman listrik, KKI gugat direksi dan komisaris PLN

Dalam pengecekan lokasi itu, polisi datang bersama petugas dari PLN.

Petugas sempat mengukur panjang pohon yang diduga sebagai penyebab munculnya ledakan di jaringan interkoneksi Jawa-Bali tersebut.

Belum ada keterangan resmi kepolisian dalam pengecekan lokasi oleh tim labfor tersebut.

Ketua RT 01/ RW 06 Desa Malon, Gunungpati, Supraptyo, mengatakan ada lima pohon yang diduga tersambar aliran listrik hingga menyebabkan ledakan.

Baca juga: Indonesia perlu kembangkan sistem ketenagalistrikan berbasis kepulauan

"Ada lima pohon, posisinya sejajar," katanya.

Meski kelima pohon tersebut menjulang tinggi, ia menilai masih ada jarak antara ujung pohon dengan kabel tegangan tinggi itu.

"Kemungkinan tidak sampai menempel, tapi mungkin karena kabelnya tegangan tinggi," katannya.

Sebelumnya diberitakan, kabel Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) yang melintang di kawasan Desa Malon, Gunungpati, Kota Semarang, dilaporkan meledak pada Minggu (4/8) siang, sesaat sebelum wilayah Jakarta dan sekitarnya mengalami padam listrik.

Garis polisi tampak terpasang di dua titik yang diduga berada di bawah lintasan kabel SUTET di Jalan Malon, Gunungpati itu.

Warga di sekitar lokasi kejadian membenarkan ledakan yang terjadi pada hari Minggu sekitar pukul 11.30 WIB itu.

Baca juga: JK harap transmisi bawah laut Sumatera-Jawa harus segera direalisasikan
Baca juga: Warga beramai-ramai siapkan stok air setelah kabar pemadaman listrik berlajut
Baca juga: Presiden minta pemadaman listrik tidak terulang lagi

Pewarta: Immanuel Citra Senjaya

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019