Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu meminta pemerintah setempat lebih serius memperluas kesempatan kerja untuk menekan angka pengangguran terbuka di daerah itu yang jumlahnya terus bertambah.

"Pemerintah harus fokus memperluas kesempatan kerja dengan menarik investasi yang dapat mempekerjakan banyak warga lokal," kata Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu Parial di Bengkulu, Selasa.

Ia mengatakan hal itu terkait data Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu tentang keadaan ketenagakerjaan di daerah itu di mana pengangguran Bengkulu pada Agustus 2012 bertambah sebanyak 9.900 orang dari Agustus 2011.

Jumlah total pengguran di Provinsi Bengkulu pada Agustus 2012 tercatat sebanyak 31.000 orang.

Menurutnya, angka tersebut cukup besar sehingga pemerintah perlu mengambil langkah-langkah untuk mengatasi bertambahnya jumlah penganggur tersebut.

"Menambah investasi yang dapat menyediakan lapangan kerja harus menjadi fokus pemerintah," tambahnya.

Untuk mendukung hal itu, pemerintah perlu menciptakan iklim investasi yang baik sehingga menarik minat investor untuk berinvestasi di daerah ini.

Selain itu, memberikan keterampilan khusus kepada warga yang belum memiliki pekerjaan sehingga mampu bersaing dengan tenaga kerja luar daerah.

Tidak kalah penting kata dia, meningkatkan pengembangan usaha kecil menengah yang juga mampu menyerap tenaga kerja.

"Penyediaan modal usaha yang perlu dijamin pemerintah dimana peraturan daerah tentang jaminan modal usaha kecil sudah ada tapi belum diimplementasikan," katanya.

Saat ini kata Parial, pencari kerja di Provinsi Bengkulu yang berasal dari berbagai tingkat pendidikan masih mengandalkan penerimaan calon pegawai negeri sipil.

Bahkan, untuk mendapatkan kursi CPNS tersebut tidak sedikit warga yang terpaksa menjual harta benda.

"Persepsi ini yang perlu diubah bahwa pekerjaan yang terhormat dan menjanjikan itu tidak hanya PNS," katanya.

Sementara itu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu Lizar Alfansi menilai pemerintah Provinsi Bengkulu perlu kerja keras memperbaiki iklim investasi di daerah itu sebab indeks layanan penanaman modal sangat rendah.

Berdasarkan data yang dirilis Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD), iklim investasi Provinsi Bengkulu pada 2008 berada pada posisi ketiga terjelek setelah Papua Barat dan Sulawesi Tenggara.

Menurutnya, tingkat investasi di Bengkulu termasuk rendah dimana data 2010 menunjukkan Penanaman Modal Asing sebesar 25,1 juta dolar AS atau 3,36 persen total PMA di Sumatera.

Persentase tersebut menurun menjadi 2 persen pada 2011 meski angka investasi PMA naik menjadi 43 juta dolar AS.

Ia mengatakan solusi mengurangi angka pengangguran terbuka berkaitan erat dengan upaya pemerintah menciptakan iklim investasi di daerah ini. (ANT)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012