Sei Rampah, Sumut (ANTARA Bengkulu) - Sedikitnya 1.800 siswa dari sejumlah sekolah di Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, terpaksa diliburkan akibat sekolah mereka terendam banjir.

"Sejak Senin (5/11) hingga hari ini sedikitnya ada tiga sekolah yang siswanya terpaksa diliburkan karena sekolah mereka masih tergenang air banjir," kata Camat Sei Rampah Fajar Simbolon di Sei Rampah, Kamis.

Beberapa sekolah yang diliburkan itu, antara lain SMK Negeri 1 Sei Rampah, SD Negeri Desa Pematang Ganjang, dan Yayasan Perguruan Kartini.

Ketinggian air di sekolah tersebut hingga saat ini berkisar antara 20 hingga 50 cm centi meter (cm) .

Dikatakannya, sebagian besar siswa yang diliburkan tersebut bermukim di sekitar sekolah yang terendam banjir.

Para siswa umumnya beserta keluarga mereka juga hingga kini masih bertahan di tenda-tenda pengungsian.

"Kami belum bisa memastikan kapan aktivitas belajar mengajar di sekolah yang terendam banir tersebut bisa kembali normal," ujarnya.

Sebab, lanjutnya, curah hujan di sebagian wilayah itu dan permukaan air di daerah aliran Sungai Rampah juga masih relatif tinggi.

Pascabanjir bandang pada Sabtu (3/11) malam, katanya, sebagian besar kawasan yang terendam banjir masih diguyur hujan selama dua hari terakhir.

Fajar menambahkan, sebanyak 4.000 jiwa lebih warga di Kecamatan Sei Rampah hingga saat ini masih bertahan di sejumlah lokasi pengungsian.

Mereka ditampung di 13 posko penampungan yang disiapkan Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Serdang Bedagai, Pemprov Sumatera Utara dan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN).

Selama berada di posko pengunsian, warga korban banjir setiap hari diberikan jatah makanan dan air bersih.

Ia berharap para donatur dapat memberikan bantuan kepada warga korban banjir.

"Jenis bantuan yang banyak dibutuhkan saat ini adalah bahan pangan, air mineral, pakaian, dan susu bayi," ujarnya. (ant)

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012