Harga ayam potong tingkat peternak di wilayah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu beberapa hari belakangan mengalami penurunan dari Rp20.000 menjadi Rp15.000 per kg.
Direktur CV Memey Tun Ite (MTI) Fauzi, yang merupakan salah satu distributor ayam potong di Rejang Lebong, Selasa mengatakan saat ini mereka menjual ayam potong dalam kondisi hidup kepada para pedagang Rp15.000 per kg, harga jual ini jauh di bawah Harga Pokok Produksi (HPP) sebesar Rp18.500 per kg.
"Kalau harga jual ayam broiler kondisi hidup ditingkat peternak saat ini berkisar Rp13.000 per kg, harga ini mengacu dengan harga jual di wilayah Kota Lubuklinggau, Sumsel, bukan mengacu ke harga Kota Bengkulu yang hanya selisih Rp1.000 yakni Rp14.000 per kg," ujar dia.
Turunnya harga jual ayam potong tersebut, katanya, sangat mereka keluhkan karena saat ini bahan pakan dan biaya pemeliharaan mengalami kenaikan sehingga mereka terancam merugi.
Dia berharap harga jual ayam potong kondisi hidup ini ditingkat peternak dapat kembali normal, yakni di kisaran Rp18.500 per kg atau lebih tinggi dari HPP sebesar Rp18.500 per kg, sehingga peternak bisa menikmati keuntungan.
Sementara itu, harga jual ayam potong di Pasar Atas Curup saat ini di jual pedagang rata-rata Rp32.000 per kg, harga ini mengalami penurunan dari sebelumnya berkisar Rp34.000 per kg.
"Sudah turun sejak beberapa hari lalu, kalau pada akhir Juli kemarin sempat naik hingga Rp40.000 per kg, tapi kemudian mengalami penurunan lagi," ujarnya Waty, salah seorang pedagang ayam potong di kawasan Pasar Atas Curup.
Turunnya harga jual ayam potong di wilayah itu kata dia, karena saat ini pasokan ayam potong kepada pedagang cukup banyak sehingga harga jualnya mengalami penurunan.
Kondisi ini berbeda dengan satu bulan lalu yang sempat terjadi lonjakan harga jualnya di pasaran.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
Direktur CV Memey Tun Ite (MTI) Fauzi, yang merupakan salah satu distributor ayam potong di Rejang Lebong, Selasa mengatakan saat ini mereka menjual ayam potong dalam kondisi hidup kepada para pedagang Rp15.000 per kg, harga jual ini jauh di bawah Harga Pokok Produksi (HPP) sebesar Rp18.500 per kg.
"Kalau harga jual ayam broiler kondisi hidup ditingkat peternak saat ini berkisar Rp13.000 per kg, harga ini mengacu dengan harga jual di wilayah Kota Lubuklinggau, Sumsel, bukan mengacu ke harga Kota Bengkulu yang hanya selisih Rp1.000 yakni Rp14.000 per kg," ujar dia.
Turunnya harga jual ayam potong tersebut, katanya, sangat mereka keluhkan karena saat ini bahan pakan dan biaya pemeliharaan mengalami kenaikan sehingga mereka terancam merugi.
Dia berharap harga jual ayam potong kondisi hidup ini ditingkat peternak dapat kembali normal, yakni di kisaran Rp18.500 per kg atau lebih tinggi dari HPP sebesar Rp18.500 per kg, sehingga peternak bisa menikmati keuntungan.
Sementara itu, harga jual ayam potong di Pasar Atas Curup saat ini di jual pedagang rata-rata Rp32.000 per kg, harga ini mengalami penurunan dari sebelumnya berkisar Rp34.000 per kg.
"Sudah turun sejak beberapa hari lalu, kalau pada akhir Juli kemarin sempat naik hingga Rp40.000 per kg, tapi kemudian mengalami penurunan lagi," ujarnya Waty, salah seorang pedagang ayam potong di kawasan Pasar Atas Curup.
Turunnya harga jual ayam potong di wilayah itu kata dia, karena saat ini pasokan ayam potong kepada pedagang cukup banyak sehingga harga jualnya mengalami penurunan.
Kondisi ini berbeda dengan satu bulan lalu yang sempat terjadi lonjakan harga jualnya di pasaran.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019