Ustaz Abdul Somad (UAS) mengatakan bahwa dia tidak mempersoalkan pengajiannya direkam oleh jamaah meski bentuk digital dari materi kajiannya kemudian menjadi dipersoalkan.

"Apakah saya harus minta matikan ponsel ketika mengisi, tentu tidak," kata UAS dalam konferensi pers di Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Jakarta, Rabu.

Baca juga: Bareskrim pelajari barang bukti kasus Abdul Somad

Mengenai ceramahnya tiga tahun lalu di Masjid An Nur, Pekanbaru, yang belakangan bagian dari isinya dipersoalkan, dia menjelaskan bahwa ceramah itu dilakukan di lingkungan terbatas dan tertutup, bukan dalam tablig akbar yang bisa didengar oleh kalangan dari umat beragama lain.

Pembicaraan tentang Nabi Isa yang disampaikan dalam kajian itu, menurut dia, juga bukan materi utama pengajian namun hanya respons terhadap pertanyaan yang disampaikan oleh anggota jamaah setelah materi utama disampaikan.

Baca juga: UAS akan didampingi LAMR hadapi kasus "salib"

UAS mengemukakan bahwa dalam kajian di Masjid An Nur dia menyampaikan pandangan mengenai Nabi Isa dalam rangka menguatkan akidah jamaah, bukan untuk menistakan agama mana pun.

"Saya menjelaskan tentang akidah agama saya di tengah komunitas umat Islam, di rumah ibadah saya," katanya.

Baca juga: Terkait video UAS, ini harapan Rohaniwan Katolik untuk bangsa Indonesia

Pewarta: Anom Prihantoro

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019