Anchorage, Alaska (ANTARA Bengkulu) - Burung laut dan singa laut di perairan Alaska di dekat Selat Bering telah muncul dalam kondisi tercemar minyak dari sumber yang tak diketahui, dan para ahli kelautan bertolak ke wilayah itu untuk menyelidiki misteri tersebut, kata beberapa pejabat negara bagian dan federal baru-baru ini.

Kemunculan hewan mamalia laut dan burung laut dengan tubuh terkena minyak selama dua bulan belakangan telah mengibarkan "bendera merah" di kalangan lembaga negara bagian dan federal yang mengawasi kondisi lingkungan hidup dan margasatwa di wilayah itu, kaa Juru Bicara Penjaga Pantai AS David Mosley.

Luasnya pencemaran minyak secara pasti belum diketahui, tapi pihak berwenang sejauh ini telah mengkonfirmasi dua kasus singa laut yang berlumur minyak dan ditangkap oleh pemburu asli Alaska serta sejumlah murres --burung laut yang biasa hidup di perairan Alaska, katanya.

Wakil dari Penjaga Pantai dan Departemen Pelestarian Lingkungan Hidup Alaska mengunjungi St. Lawrence Island, pojok terpencil Selat Bering, Jumat (9/11). Mereka bermaksud bertemu dengan warga desa, menyelidiki pantai dan berusaha memastikan penyebab pencemaran itu, kata Mosley, sebagaimana dilaporkan Reuters --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Ahad pagi.

Tak ada potensi sumber minyak yang diidentifikasi.

Meskipun arus lalu lintas pelayaran telah meningkat dalam beberapa tahun belakangan di Selat Bering dan perairan Kutub Utara, tak ada laporan mengenai kecelakaan laut baru-baru ini. Awak Penjaga Pantai yang terbang di daerah tersebut pada Kamis (8/11) pun tak menemukan pencemaran laut, kata Mosley.

Sampel minyak dari singa laut yang ditangkap dan dari satu burung laut sedang dianalisis oleh para pejabat lingkungan hidup Alaska, ia menambahkan.

Yang juga ikut dalam penyelidikan adalah para ahli dari US Fish and Wildlife Service dan National Oceanic and Atmospheric Administration, kata Mosley.

Kemunculan hewan tercemar itu pertama kali terjadi pada awal September, ketika seorang pemburu menemukan singa laut yang berlumur minyak. Yang paling akhir ialah pada Rabu (7/11), ketika tiga burung murres yang terkena minyak terlihat berenang di perairan tersebut, katanya.

Sejauh ini tak satu pun dari hewan yang tercemar minyak terdaftar sebagai hewan terancam punah, kata beberapa pejabat negara bagian. Namun Selat Bering menyediakan habitat penting bagi banyak spesies yang dilindungi, termasuk singa laut Steller dan beberapa jenis ikan paus.

St. Lawrence Island berada tepat di selatan teluk sempit yang memisahkan Alaska dari Rusia dan terletak 97 kilometer dari daratan utara Siberia. (ant)

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012