Mukomuko (ANTARA Bengkulu) - Seluas 1.250 hektare luas areal persawahan di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, saat ini tidak lancar mendapatkan air dari empat irigasi di daerah itu yang rusak pada bagian saluran tersiernya.

"Hitungan kami ada 50 kelompok tani yang sawahnya tidak lancar mendapatkan air irigasi," kata Kabid Prasarana dan Sarana Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko, Toyeb, di Mukomuko, Sabtu.

Sedangkan, seluas sekitar 1.250 hektare itu tersebar di berbagai irigasi di daerah itu, meliputi irigasi manjuto kiri, irigasi di Kecamatan Selagan Raya, Irigasi di Kecamatan Teramang Jaya, irigasi di Desa Talang Baru.

Ia menyebutkan, saluran tersier yang mengalami kerusakan itu terdapat pada siring pelapisnya yang banyak jebol akibat setiap saat diterjang air sehingga air menjadi tidak lancar mengalir masuk ke sawah petani.

Namun, lanjutnya, setiap tahun ada perbaikan kerusakan saluran tersier tersebut masuk dalam kegiatan peningkatan jaringan irigasi, namun dengan anggaran terbatas sehingga perbaikannya bertahap.

Sementara itu, kata dia, daerah itu tahun 2012 memperoleh bantuan sosial (Bansos) untuk rehab ringan irigasi yang rusak seluas 3.500 hektare, dengan pembagian setiap hektare memperoleh bantuan Rp1 juta.

"Untuk pelaksanaan kegiatan rehab irigasi yang menggunakan dana bansos di daerah ini telah terserap 100 persen," ujarnya.

Kendati setiap tahun ada kegiatan rehab ringan saluran irigasi yang rusak salah sat7nya menggunakan dana bansos, kata dia, tetapi masih ada siring pelapis dalam irigasi yang mengalami kerusakan.

"Kalau mengandalkan dana yang ada kemungkinan perbaikan saluran tersier yang rusak hanya bisa dilakukan bertahap setiap tahun," ujarnya lagi.

Namun, lanjutnya, pihaknya telah mengusulkan dana bansos untuk kegiatan rehab irigasi di daerah itu seluas 1.200 hektare tahun 2013.(ant)

Pewarta:

Editor : Ferri Aryanto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012