Bukittinggi (ANTARA Bengkulu) - Penderita penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Bukittinggi, Sumatera Barat dalam dua pekan terakhir jumlahnya meningkat  dari  lima menjadi 11 orang, namun belum ada korban jiwa.

"Selama dua pekan terakhir hampir tiap hari ada laporan penderita DBD di Bukittinggi. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Bukittinggi Syofia Dasmauli di Bukittinggi, Sabtu.

Ia mengatakan, penderita DBD tersebar di tiga kecamatan di Bukittinggi, sedangkan tahun lalu hanya di satu daerah saja, meski sekarang penderita DBD sudah tersebar, Dinkes belum menetapkan kasus ini sebagai kejadian luar biasa (KLB)," katanya.

Untuk mencegah kasus DBD agar tidak meluas, Dinkes mengagendakan menggelar gotong royong untuk membersihkan pekarangan rumah dan lingkungan tempat tinggal warga karena sudah mendapat persetujuan dari wali kota, sedangkan beberapa kelurahan telah mengagendakan kegiatan gotong royong dilakukan Minggu (15/1).

Dengan bertambahnya penderita DBD menjadi 11 orang, Dinkes akan meningkatkan sosialisasi pemberantasan sarang nyamuk dengan cara 3M, yaitu menguras, mengubur dan menutup.Nyamuk Aedes Aegypti pembawa virus DBD sangat mudah berkembang biak di air tergenang dan tidak bersentuhan dengan tanah, seperti bak penampungan air dan kaleng-kelang bekas terbuka.

Ia menambahkan, ciri-ciri nyamuk penyebab penyakit DBD badannya kecil, berwarna hitam dengan bintik-bintik putih dan dapat hidup di dalam dan di sekitar rumah, .suka menggigit atau menghisap darah pada siang hari dan hinggap di pakaian yang bergantungan di dalam kamar, bersarang dan bertelur di genangan air jernih di dalam dan di sekitar rumah, bukan di got atau comberan.

"Bak mandi, tempayan, vas bunga, tempat minum burung dan perangkap semut merupakan tempat yang sangat disukai nyamuk Aedes Aegypti untuk hidup dan berkembang biak," katanya. Ia menambahkan, guna mengetahui lokasi berjangkitnya DBD serta mengetahui jentik nyamuk DBD, Dinkes telah memiliki petugas juru pemantau jentik (jumantik).

Secara keseluruhan jumlah kasus DBD di Bukittinggi tiap tahun mengalami penurunan. Tahun 2009 warga positif DBD tercatat 177 kasus, turun menjadi 81 pada tahun 2010 dan hanya 68 kasus pada 2011.(KR-AH/R014)

Pewarta:

Editor : AWI-SEO&Digital Ads


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012