Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bengkulu menyebutkan bahwa saat ini tidak ada investasi bodong di wilayah Provinsi Bengkulu. 

"Alhamdulillah sampai saat ini untuk kasus investasi bodong di Bengkulu Sudah menurun secara drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," kata Kepala OJK Bengkulu Yusri di Bengkulu, Rabu. 

Yusri menjelaskan bahwa tahun lalu sejumlah orang mempromosikan investasi bodong di hotel-hotel dan beberapa kantor secara bebas. 

Ia berharap bahwa masyarakat semakin paham, semakin mengetahui bahwa untuk berinvestasi ada lembaga keuangan resmi. 

"Yang namanya iming-iming investasi bodong benar-benar mengetahui kalau ada orang yang menawarkan investasi apa yang harus dilakukan, webnya dimana, cara pengaduan di OJK," kata Yusri. 

Selain itu, Yusri mengatakan bahwa di Bengkulu inclusi (menggunakan produk keuangan) mencapai 67,3 persen dan literasi keuangan atau tingkat pemahaman mencapai 27,6 persen menurut survei 2016.

Hasil tersebut relatif masih rendah, oleh karena itu pemerintah menargetkan inclusi sekitar 75 persen. 

Dengan adanya kegiatan ini target kita Inclusi 35 persen dari sekarang berada di 27 persen jadi minimal kita mendekati angka 30 persen.

Lanjut Yusri, untuk mencapai target tersebut pihaknya melakukan sosialisasi mengenai produk-produk industri keuangan ke semua lapisan masyarakat dari pelajar, ASN, komunitas-komunitas bahwa masuk ke sektor-sektor pertanian dan nelayan.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019