Kapolres Tapanuli Utara AKBP Horas Marasi Silaen mengatakan, pihaknya akan segera mengungkap pelaku pembongkaran dan pembobolan Toko Miduk di Jalan Sisingamangaraja Tarutung yang terjadi beberapa waktu lalu yang sebelumnya diketahui telah mengembalikan sejumlah surat berharga berupa sertifikat yang dikembalikan secara sembunyi kepada pihak keluarga korban.

"Kita tak menyangka, terduga pencuri mengembalikan sebagian hasil curiannya berupa sejumlah surat berharga, yakni sertifikat kepada sanak saudara korban," terang Kapolres Taput, AKBP Horas Marasi Silaen, Selasa (8/10).

Padahal, kata dia, surat berharga tersebut merupakan hasil curian yang dinyatakan hilang saat pencuri beraksi dan membobol brankas penyimpanan di Toko Miduk milik Nursinta Panggabean (79), di Jalan Sisingamangaraja Tarutung, pada 1 Juli 2019. 

"Kita berharap kalau bisa kasus ini bisa terungkap sebelum lewat bulan Oktober ini. Kita udah tekankan kepada tim agar bergerak terus memburu pelaku," ujar Horas.

Kapolres menegaskan, dalam upaya mengungkap kasus ini, pihaknya telah melakukan pengembangan dan penyelidikan mendalam dengan menggunakan informasi teknologi maupun penyelidikan secara manual. 

"Saat ini kita sedang melakukan pemburuan melalui IT dan manual," katanya.

Kapolres menambahkan, dalam penyelidikan kasus tersebut, pihaknya sudah memeriksa puluhan saksi, termasuk meminta keterangan pihak keluarga korban. 

"Kalau saksi sudah puluhan kita periksa dan keluarga juga kita mintai keterangan," katanya.

Namun demikian Kapolres mengatakan, dalam hal pengungkapan kasus ini pihaknya harus jeli dan hati-hati.

"Berdasarkan laporan yang kita terima dan berangkas yang dibongkar cukup besar dan tinggi. Sehingga dugaan jaringan pelaku merupakan orang spesialis dan mahir dalam pembongkaran brankas" ungkapnya.

Terkait beredarnya informasi keterlibatan orang dalam dalam kasus pembongkaran dan pembobolan ini, Kapolres menegaskan, hal tersebut sangat dimungkinkan terjadi. 

Namun dia menegaskan, dalam penanganan dan penyelidikan kasus ini, pihaknya lebih hati-hati dan harus berdasarkan fakta-fakta. 

"Kalau ada informasi seperti itu, bisa-bisa saja. Namun, dalam penyelidikan ini kita harus hati-hati dengan berdasarkan fakta," tandasnya.

AKBP Horas menegaskan, pihaknya optimistis dapat segera mengungkap kasus dimaksud. Sebab menurutnya, sepandai-pandainya pelaku dalam membuat skenario pemborangkaran itu, pihaknya pasti akan terungkap.

"Sepandai-pandainya tupai melompat akan jatuh juga, sehebat apapun skenarionya pasti ketahuan dan terungkap, dan ini hanya tinggal menunggu waktu saja," tukasnya.

Sebelumnya, saat peristiwa pencurian terjadi, pencuri berhasil menggasak emas batangan, berlian, puluhan sertifikat tanah dan uang senilai Rp200 juta dari dalam brankas.

Meski telah berlalu selama tiga bulan lebih, pelaku pencurian belum berhasil diungkap, hingga saat ini. 

"Namun, ini menjadi PR bagi kita dan kita akan berupaya untuk mengungkap pelakunya. Tim kita juga saat ini sudah ada yang di Jakarta. Kecurigaan bertambah saat sejumlah sertifikat tanah yang dikembalikan ke halaman rumah pihak keluarga korban di Huta Baginda Tarutung," jelasnya. 

Para pelaku diduga beraksi secara profesional dalam melakukan aksinya. Dimana, pelaku mampu membongkar brankas besi dengan cepat.

"Kita pun sudah mengecek beberapa CCTV yang berada di dekat Toko Miduk. Namun, tak ada tampak aksi pelakunya. Kemudian kita juga sudah mengecek CCTV yang berada di dekat lokasi rumah keluarga korban di Huta Baginda tempat dikembalikan sertifikat tanah, tetap juga tidak tampak jejak pelakunya," ungkapnya.

Kata dia, pihaknya akan berhasil mengungkap para pelakunya. Karena, sepandai-pandainya tupai melompat, yang artinya, sera pasti akan terjatuh juga.

Pewarta: Rinto Aritonang

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019