Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, memberikan bantuan insektisida untuk menanggulangi hama ulat yang merusak hektaran tanaman padi milik kelompok tani Gelombang Jaya Desa Lalang Luas.

“Kami memberikan bantuan insektisida sebanyak empat liter untuk menanggulangi hama yang merusak tanam padi milik kelompok tani di daerah ini,” kata Kasi Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Wal Asri dalam keterangannya di Mukomuko, Senin.

Pemerintah setempat melalui Dinas Pertanian sebelumnya menerima surat usulan permohonan bantuan insektisida untuk menanggulangi hama ulat yang merusak tanaman padi milik anggota kelompok tani Gelombang Jaya Desa Lalang Luas.

Dinas Pertanian setempat memberikan bantuan insektisida sebanyak empat liter kepada kelompok tani Gelombang Jaya Desa Lalang Luas sesuai dengan usulan dari kelompok tani ini.

Instansi ini memberikan bantuan insektisida kepada kelompok tani ini guna mengurangi dan menanggulangi serangan ulat yang merusak tanaman padi milik kelompok tani Gelombang Jaya.

Selanjutnya, katanya, kelompok tani ini secara swadaya menggunakan insektisida bantuan pemerintah tersebut untuk menanggulangi hama ulat yang merusak tanaman padinya.

Ketua Kelompok Tani Gelombang Jaya Desa Lalang Luas Junaidi dalam keterangannya menyebutkan seluas 13 hektare tanaman padi sawah milik anggota kelompok tani di wilayah ini.

Ia menyebutkan, kelompok taninya mengajukan permohonan bantuan insektisida untuk mengurangi dan menanggulangi hama ulat yang merusak hektaran tanaman padi sawah milik kelompok tani ini.

Selain itu, ia mengatakan, pihaknya mengajukan permohonan bantuan insektisida kepada Dinas Pertanian setempat untuk mengantisipasi jangan sampai serangan hama ulat yang merusak tanaman padi milik anggota kelompok tani ini meluas ke areal persawahan milik petani lainnya.

“Kami butuh bantuan untuk meminimalisir kerugian yang dialami oleh petani akibat serangan hama ini,” ujarnya.

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019