Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bengkulu mengajak seluruh masyarakat Bengkulu untuk bersama-sama mendoakan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia terpilih pada 20 Oktober mendatang agar berjalan lancar dan kondusif.

Ketua MUI Provinsi Bengkulu Rohimin mengatakan, kewajiban menjaga situasi keamanan dan ketertiban jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih tidak hanya tanggung jawab aparat penegak hukum saja tetapi juga tanggung jawab seluruh masyarakat.

"Mari kita bersama mendoakan agar pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih berjalan lancar dan aman. Jika situasi Kamtibmas kondusif, kita semua dapat menjalankan kehidupan kita sehari-hari dengan baik. Mari berpikir bijak dan cerdas," kata Rohimin dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis.

Selain itu, Ketua MUI Provinsi Bengkulu juga mengajak masyarakat Bengkulu untuk bijak dan cerdas menyikapi pemberitaan yang berbau provokasi dan berpotensi memecah belah bangsa jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih.

Masyarakat diminta tabayyun atau meneliti terlebih dulu informasi yang beredar di media daring sebelum menyebarkannya lebih luas. Sehingga, kata Rohimin, informasi yang disebarkan benar-benar informasi yang memberikan manfaat.

"Terhadap berita itu harus dilakukan tabayyun, sejauh mana kebenaran berita tersebut dan terhadap berita-berita yang tidak membawa manfaat kemaslahatan maka seharusnya kita bersikap arif bagaimana kita melakukan pembenaran berita itu kemudian kita melakukan penyaringan berita itu sebelum kita sebar. Sehingga apa yang kita sebarkan bermanfaat bagi masyarakat dan tidak menimbulkan kegaduhan di tengah masyarkat," papar Rohimin.

MUI Provinsi Bengkulu juga menegaskan bahwa MUI menolak semua bentuk unjuk rasa anarkis dan menolak keras segala macam bentuk radikalisme dan terorisme yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa.

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019