Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mencatat  jumlah sapi yang mati akibat penyakit jembrana  tahun 2019 hanya sekitar 100 ekor sapi atau menurun dibanding tahun lalu yang mencapai 700 ekor.

“Tahun sebelumnya sekitar 700 ekor sapi milik masyarakat di daerah ini yang mati akibat penyakit jembrana, sedangkan dalam tahun ini hanya sekitar 100 ekor sapi,” kata Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Warsiman di Mukomuko, Senin.

Ia menjelaskan, salah satu penyebab semakin sedikitnya sapi di kecamatan yang endemik penularan penyakit ini yang mati akibat penyakit jembaran karena rutinitas dalam pemberian vaksin untuk mencegah penyakit oleh petugas peternakan dan kesehatan hewan.

Selain itu, menurutnya, kesadaran masyarakat melaporkan hewan ternaknya yang sakit kepada petugas peternakan dan pusat kesehatan hewan di wilayahnya semakin meningkat dibandingkan sebelumnya.

Sehingga petugas peternakan dan kesehatan hewan di daerah ini melakukan tindakan cepat untuk mengobati hewan ternak yang sakit kemudian memberikan vaksin untuk mencegah hewan ternak ini terserang penyakit ini.

Kemudian peternak mulai sadar melakukan langkah lanjutan dengan menguburkan hewan ternak yang mati akibat penyakit jembrana untuk mengantisipasi penyebaran penyakit menular ke hewan ternak lain.

Ia menyatakan, daerah ini Tahun 2019 mendapatkan dua kali bantuan vaksin untuk mencegah sapi terserang penyakit jembrana, yakni sebanyak 2.300 dosis untuk sebanyak 1.150 ekor sapi dari pemerintah provinsi setempat.

Kemudian bantuan sebanyak 8.000 dosis vaksin untuk mencegah sebanyak 4.000 ekor sapi milik masyarakat setempat terserang penyakit jembrana dari Kementerian Pertanian.

Ia mengatakan, petugas bidang peternakan dan kesehatan hewan bersama petugas pusat kesehatan hewan di sejumlah kecamatan di daerah ini terus melakukan vaksinasi untuk mencegah sapi terserang penyakit jembrana. 

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019