Bukittinggi, Sumbar  (ANTARA) - Gunung Merapi Sumatera Barat, Senin (16/1), sekitar pukul 12.00 WIB kembali meletus dan menyemburkan abu vulkanik.

Semburan abu vulkanik dari gunung yang memiliki tinggi 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu diperkirakan setinggi 500 meter dan berlangsung selama 15 menit.

Petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bukittingi Suparmo di Bukittingi, Senin, menyebutkan, semburan abu vulkanik mengarah ke utara menuju Kabupaten Tanahdatar.

"Semburan abu vulkanik diperkirakan menghujani Kabupaten Tanahdatar bagian utara. Meski demikian, warga tidak usah khawatir karna semburan abu vulkanik hanya tipis," katanya.

Warga yang tinggal di kaki gunung diminta tetap meningkatkan kewaspadaan karena gunung  yang berada di antara Kabupaten Tanahdatar dengan Kabupaten Agam itu masih menyemburkan abu vulkanik. Selain itu, larangan mendaki sampai dengan tiga kilometer dari puncak agar ditaati.

"Peningkatan aktivitas gunung tidak bisa diketahui kapan akan terjadi. Kita berharap warga mematuhi larangan yang telah direkomendasikan itu karena jika warga masih mendaki dan terjadi bencana PVMBG akan disalahkan," katanya.

Sejak mengalami peningkatan aktivitas pada 3 Agustus 2011, PVMBG Bukittinggi telah memasang seismometer dan satu digital analog di ketinggian 2.000 mdpl di Nagari Batu Palano dan satu alat lainnya ditempatkan di ketinggian 1.500 mdpl di Nagari Lasi.

Saat terjadi peningkatan pada 3 Agustus 2011 gunung itu sempat mengeluarkan abu vulkanik berbau belerang setinggi 1.000 mdpl dan menjangkau sejumlah daerah di Sumbar seperti Agam, Tanahdatar, Padangpariaman, dan Padangpanjang.

Gunung Merapi terakhir kali meletus pada 2005. Dalam kondisi aktif normal, gunung yang berdampingan dengan Gunung Singgalang dan Tandikek itu menjadi salah satu tujuan para pendaki dari dalam maupun dari luar Sumatera Barat.

Setiap pergantian tahun baru, gunung selalu ramai oleh pendaki. Akses pendakian Gunung Marapi mudah dicapai. Jalur pendakian dimulai dari Kotobaru, Tanahdatar. (KR-AH)

Pewarta:

Editor : Indra Gultom


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012