Jambi (ANTARA Bengkulu) - Sejumlah warga Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi mengaku khawatir karena gunung Kerinci menyemburkan asap tebal sekitar 200 meter selama beberapa hari terakhir.

"Sebelumnya biasa saja, tidak ada asap tebal menyembur di puncak Kerinci," ujar Syaipul salah seorang warga Kayu Aro, Kabupaten Kerinci di Jambi, Minggu.

Menurut dia, meski terlihat asap menyembur di puncak gunung tertinggi di Sumatra itu, sebagian besar warga tetap melakukan aktifitas seperti biasa.

"Sedikit khawatir juga, takut ada apa apa. Namun kami tetap bekerja seperti biasa," katanya.

Dihubungi terpisah, Kepala pos pengamatan gunung Kerinci, Indra membenarkan terlihat asap tebal membumbung tinggi di puncak gunung Kerinci.

"Diperkirakan ketinggian dari kawan gunung Kerinci, asap itu antara 50-200 meter," ujarnya.

Kepulan asap akan tampak jelas apabila puncak gunung Kerinci pada kondisi cerah tidak berawan.

Menurut dia, kepulan asap berasal dari dalam kawah puncak gunung Kerinci akibat hujan yang terus mengguyur beberapa hari terakhir.

"Akibatnya, lahar yang ada di dalam kawah tersiram air, dan menimbulkan semburan asap," jelasnya.

Asap tersebut, kata Indra juga tidak berbahaya karena asap seperti itu memang menjadi karakter dari gunung Kerinci.

"Ini karakter gunung Kerinci ketika musim hujan tiba. Sehingga warga tidak perlu khawatir. Asap yang mengepul juga hanya uap air bukan belerang," ujarnya lagi.

Puncak Gunung Kerinci berada pada ketinggian 3.805 mdpl. Dari puncak Kerinci, akan terlihat dari kejauhan membentang pemandangan indah kota Jambi, Padang (Sumatra Barat) dan Bengkulu.

Bahkan, Samudera Hindia yang luas dibagian barat Sumatra juga akan terlihat dengan jelas.

Sebagai gunung tertinggi di Sumatra, di puncaknya terdapat kawah seluas 400x120 meter.

Di sisi sebelah timur terdapat danau Bento, rawa berair jernih tertinggi di Sumatera. Di belakangnya terdapat gunung tujuh dengan kawah yang sangat indah yang hampir tak tersentuh.

Gunung Kerinci merupakan gunung berapi bertipe stratovolcano yang masih aktif. (KR-BS)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012