Kepala Bagian Hukum dan Perundangan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara, Alboin Butarbutar menegaskan kerangka Patung Yesus di Dolok Peatolong, Kecamatan Tarutung akan dirobohkan setelah menunggu proses penghapusan aset dan hasil koordinasi pemkab dengan pihak kepolisian.
Ia juga menyebutkan, berdasarkan penjelasan dalam putusan Pengadilan Tipikor Medan terkait perkara korupsi yang terjadi dalam proses pembangunan patung itu dinyatakan bahwa bangunan tersebut adalah "total loss", sehingga keberadaannya sangat sulit untuk dipertahankan dan akan lebih baik jika rencana lanjutan tidak dilakukan pada lokasi yang sama.
"Sekaitan dengan arahan Pak Bupati, sampai saat ini Pemkab Taput belum memiliki rencana melanjutkan pembangunan patung tersebut pada lokasi yang sama," sebut Alboin, Senin (11/11).
Menurut dia, rencana merobohkan patung lebih cenderung akan ditempuh mengingat beragam kajian terhadap kondisi keberadaannya.
"Sejak beberapa waktu lalu kerangka patung telah mengalami kemiringan, dan kian hari semakin bertambah miring. Tak hanya bertambah miring, dudukan tanah tempat patung berdiri juga diperkirakan agak labil yang dibuktikan dengan adanya sedikit area longsor di bagian depan patung," jelasnya.
Persoalan kondisi kerangka yang masih tanpa penutup juga dinilai telah mengalami penurunan kualitas karena diterpa panas dan hujan.
"Kita khawatir suatu ketika kerangka patung bisa roboh, dan berguling ke bagian lembah yang merupakan lahan pertanian warga serta hunian warga," ujar Albion.
Rencana perobohan kerangka patung itu sendiri kini telah memasuki proses penghapusan aset sekaligus pengkoordinasian dengan Polda Sumut perihal ada tidaknya lanjutan proses hukum terkait kasus korupsi dalam proses pembangunan patung tersebut.
"Pemkab telah berkoordinasi dengan kejaksaan, kepolisian, dan bahkan Kodim 0210 untuk rencana perobohan patung oleh Dinas Permukiman," ujarnya.
Harapan Alboin, rencana perobohan dimaksud mendapatkan dukungan segenap masyarakat sebelum hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
Alboin juga menanggapi pernyataan anggota DPR RI, Sihar Sitorus yang dikutip sejumlah media saat meminta Gubernur Sumut Edy Rahmayadi untuk melanjutkan pembangunan patung tersebut.
"Kita sangat berterimakasih atas perhatian Pak Sihar Sitorus untuk pembangunan obyek yang bernuansa pariwisata di Taput. Namun, soal patung, kembali kita tegaskan, belum ada rencana Pemkab untuk hal itu," imbuhnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
Ia juga menyebutkan, berdasarkan penjelasan dalam putusan Pengadilan Tipikor Medan terkait perkara korupsi yang terjadi dalam proses pembangunan patung itu dinyatakan bahwa bangunan tersebut adalah "total loss", sehingga keberadaannya sangat sulit untuk dipertahankan dan akan lebih baik jika rencana lanjutan tidak dilakukan pada lokasi yang sama.
"Sekaitan dengan arahan Pak Bupati, sampai saat ini Pemkab Taput belum memiliki rencana melanjutkan pembangunan patung tersebut pada lokasi yang sama," sebut Alboin, Senin (11/11).
Menurut dia, rencana merobohkan patung lebih cenderung akan ditempuh mengingat beragam kajian terhadap kondisi keberadaannya.
"Sejak beberapa waktu lalu kerangka patung telah mengalami kemiringan, dan kian hari semakin bertambah miring. Tak hanya bertambah miring, dudukan tanah tempat patung berdiri juga diperkirakan agak labil yang dibuktikan dengan adanya sedikit area longsor di bagian depan patung," jelasnya.
Persoalan kondisi kerangka yang masih tanpa penutup juga dinilai telah mengalami penurunan kualitas karena diterpa panas dan hujan.
"Kita khawatir suatu ketika kerangka patung bisa roboh, dan berguling ke bagian lembah yang merupakan lahan pertanian warga serta hunian warga," ujar Albion.
Rencana perobohan kerangka patung itu sendiri kini telah memasuki proses penghapusan aset sekaligus pengkoordinasian dengan Polda Sumut perihal ada tidaknya lanjutan proses hukum terkait kasus korupsi dalam proses pembangunan patung tersebut.
"Pemkab telah berkoordinasi dengan kejaksaan, kepolisian, dan bahkan Kodim 0210 untuk rencana perobohan patung oleh Dinas Permukiman," ujarnya.
Harapan Alboin, rencana perobohan dimaksud mendapatkan dukungan segenap masyarakat sebelum hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
Alboin juga menanggapi pernyataan anggota DPR RI, Sihar Sitorus yang dikutip sejumlah media saat meminta Gubernur Sumut Edy Rahmayadi untuk melanjutkan pembangunan patung tersebut.
"Kita sangat berterimakasih atas perhatian Pak Sihar Sitorus untuk pembangunan obyek yang bernuansa pariwisata di Taput. Namun, soal patung, kembali kita tegaskan, belum ada rencana Pemkab untuk hal itu," imbuhnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019