Sejumlah pelanggan air bersih yang dikelola PT Dream Sucses Airindo (DSA) Ambon mengeluhkan warna air bersih berubah menjadi coklat kehitam-hitaman pascagempa bumi tektonik dengan magnitudo 5,1 pada Selasa, (12/11) malam.
"Beberapa menit usai gempa 5,1, ada petugas DSA yang mengalirkan air ke pipa-pipa induk menuju rumah pelanggan dan waktu saya lihat, ternyata airnya tidak layak dikonsumsi atau pun mandi dan cuci," kata Rudy, salah satu warga di Ambon, Rabu.
Air bersih yang mengalir dari pipa induk menuju kran rumah pelanggan ini ternyata berwarna coklat kehitaman, diduga akibat gempa bumi tektonik yang cukup kuat dengan durasi antara empat sampai lima detik.
Warga lainnya, N. Maitimu mengaku terpaksa menguras tangki penampung air bersih karena yang dialirkan petugas DSA adalah air kotor.
"Untungnya kami belum salurkan ke tempat-tempat air minum sehingga yang kotor hanyalah air di tangki penampung dan harus dibuang seluruhnya," jelas Maitimu.
Sayangnya pada Rabu, (13/11) pagi, petugas DSA kembali menyalurkan air tetapi kondisinya masih tetap sama dengan yang terjadi semalam sehingga tidak bisa digunakan.
"Bila terjadi guncangan gempa yang kuat dan menyebabkan air jadi kotor maka DSA diimbau untuk memberitahukan seluruh pelanggan," ujarnya.
Apalagi pelanggan DSA yang tersebar dari kawasan Belakang Soya Karangpanjang, IAIN, Kebun Cengkeh hingga Tantui ini mencapai angka ribuan sehingga pelayanan DSA diharapkan lebih profesional.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
"Beberapa menit usai gempa 5,1, ada petugas DSA yang mengalirkan air ke pipa-pipa induk menuju rumah pelanggan dan waktu saya lihat, ternyata airnya tidak layak dikonsumsi atau pun mandi dan cuci," kata Rudy, salah satu warga di Ambon, Rabu.
Air bersih yang mengalir dari pipa induk menuju kran rumah pelanggan ini ternyata berwarna coklat kehitaman, diduga akibat gempa bumi tektonik yang cukup kuat dengan durasi antara empat sampai lima detik.
Warga lainnya, N. Maitimu mengaku terpaksa menguras tangki penampung air bersih karena yang dialirkan petugas DSA adalah air kotor.
"Untungnya kami belum salurkan ke tempat-tempat air minum sehingga yang kotor hanyalah air di tangki penampung dan harus dibuang seluruhnya," jelas Maitimu.
Sayangnya pada Rabu, (13/11) pagi, petugas DSA kembali menyalurkan air tetapi kondisinya masih tetap sama dengan yang terjadi semalam sehingga tidak bisa digunakan.
"Bila terjadi guncangan gempa yang kuat dan menyebabkan air jadi kotor maka DSA diimbau untuk memberitahukan seluruh pelanggan," ujarnya.
Apalagi pelanggan DSA yang tersebar dari kawasan Belakang Soya Karangpanjang, IAIN, Kebun Cengkeh hingga Tantui ini mencapai angka ribuan sehingga pelayanan DSA diharapkan lebih profesional.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019