Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu bekerja sama dengan Badan Litbang dan Data Staistik setempat meneliti dugaan kerusakan terumbu karang di kawasan Pulau Tikus.

"Kami sudah menurunkan enam pakar lingkungan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk meneliti dugaan kerusakan ekosistem di Pulau Tikus," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Bengkulu Iskandar ZO di Bengkulu, Kamis.

Ia mengatakan, para pakar lingkungan itu tahap awal akan meneliti sepuluh titik terumbu karang disekitar pulau yang berjarak tiga mil laut dari pantai Bengkulu itu. Dugaan kerusakan ekonsistem dan terumbu karang itu akibat dijadikan lokasi bongkar muat batu bara oleh pengusaha pertambangan selama tiga tahun.

Di wilayah itu diparkirkan kapal berbobot di atas 60 ribu ton, sehingga terumbu karang yang selama ini menjadi sarang ikan rusak akibat tertimpa sauh kapal berbobot 50 ton. Selaian itu tumpahan batu bara setiap hari cukup banyak dan diperkirakan mencemari lingkungan di sekitar itu, hal itu sebelumnya dikeluhkan nelayan traisonal bahwa mereka terganggu menangkap ikan dan produksinya jauh menurun.

Berdasarkan keluhan nelayan itu, maka PLt Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah menutup kawasan itu dari lokasi bongkar muat batu bara yang seharusnya di lakukan di pelabuhan khusus batu bara dalam kawasan pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, ujarnya.

Kepala Badan Litbang dan Data Statistik Provinsi Bengkulu H Diah Anggaraini membenarkan bahwa ada pakar lingkungan dari lIPI meneliti dugaan kerusahaan lingkungan di Pulau tikus tersebut. Ia menjelaskan, ke enam pakar itu antara lain Agus Budianto pakar terumbu karang, Fitri Budianto pakar kimia dan Muhammad Adrim pakar ikan karang.

Para pakar selain meneliti dugaan kerusakan karang dan lingkuan juga akan mengambil sampel untuk mengetahui ekosistem di sekitar Pulau Tikus tersebut. Penelitian itu dibiayai dana Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah (APBD) 2012 sebesar Rp200 juta yang sudah disetujui DPRD Provinsi Bengkulu belum lama ini, ujarnya.(Z005)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012