Kebakaran hutan dan lahan di tiga desa yaitu Pekik Nyaring, Srikuncoro dan Srikaton Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah menghanguskan 50 hektare lahan warga.

Kebakaran lahan gambut telah terjadi selama seminggu terakhir dan hingga kini belum teratasi.

Kepulan asap tebal masih terlihat menyelimuti lahan perkebunan sawit milik warga sekitar yang terbakar. 

"Untuk memadamkan api kami membutuhkan alat berat sekarang hanya mengandalkan manual disiram jadi api tetap menyala," kata Camat Pondok Kelapa Lismawati saat ditemui di Bengkulu Tengah, Rabu. 

Saat ini petugas pemadam kebakaran dibantu BNPB Kabupaten Bengkulu Tengah terus berupaya memadamkan api sejak sejak pertama lahan gambut mulai terbakar. 

Kepala Dinas Pemadam Bahaya Kebakaran Kabupaten Bengkulu Tengah Bambang Irawan mengatakan jika pihaknya mengalami kesulitan untuk memadamkan api karena lahan yang terbakar merupakan lahan gambut selain itu di dalam tanah apinya masih akan tetap menyala. 

"Selain itu kami juga mengalami kesulitan karena lokasi kebakaran sulit dijangkau dengan kendaraan pemadam kebakaran sehingga upaya pemadaman banyak mengalami kendala," terangnya. 

Untuk mengantisipasi terjadinya penyakit akibat kebakaran dan kepulan asap yang timbul, camat dan bidan di Posyandu setempat membagikan masker untuk warga sekitar.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019