Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Untuk menumbuhkan sikap, pengetahuan dan perilaku pembangunan berwawasan kependudukan, maka pendidikan kependudukan perlu masuk dalam kurikulum pendidikan formal mulai dari tingkat Sekolah Dasar hingga perguruan tinggi.

Dengan demikian, dapat mendukung terwujudnya penduduk tumbuh seimbang 2015 serta terciptanya keluarga kecil bahagia dan sejahtera, kata Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)Provinsi Bengkulu Widati pada sosialisasi dan pertemuan mitra kerja se-Provinsi Bengkulu tentang pendidikan kependudukan di Balatbang BKKBN, Kamis. "Kita mengharap pendidikan kependudukan dapat masuk kurikulum, sehingga dapat secara dini tertanam perilaku pembangunan berwawasan kependudukan," ujarnya.
 
Ia mengatakan, untuk mendapat respon pengambil kebijakan dalam memasukkan ilmu kependudukan dalam kurikulum pendidikan itu maka diawali dengan sosialisasi yang melibatkan mitra kerja yang bersinggungan langsung dengan pendidikan dan kependudukan.

Widati menambahkan, pendidikan kependudukan itu suatu program ilmu untuk membina anak peserta didik agar memiliki pengertian, kesadaran, sikap dan perilaku yang rasional sehingga dapat menumbuhkan rasa tanggungjawab terhadap aspek-aspek kehidupan bermasyarakat.

Konsep pembangunan berwawasan kependudukan disebut sebagai pembangunan yang berpihak kepada penduduk atau keluarga, menempatkan penduduk sebagai fokus dari pembangunan. Penduduk yang berfungsi ganda sebagai subjek maupun objek dalam pembangunan tersebut.

Penduduk sebagai modal dasar pembangunan, sebagai titik sentral dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Untuk itu perlu penggerakkan pembangunan kependudukan secara maksimal dan menyatu lintas sektor.

Sementara itu, Ketua panitian pelaksana sosilaisasi pendidikaan kependudukan BKKBN Mawardi menyebutkan, pertemuan dan koordinasi mitra kerja dan pengelola program kependudukan di gelar BKKBN itu diikuti peserta sebanyak 50 orang dari unsur pengelola pendidikan dan kependudukan. "Unsur SKPD KB, Kementrian Agama, Dinas Pendidikan se-Provinsi Bengkulu serta unsur lembaga pendidik baik sekolah menengah hingga perguruan tinggi," kata Mawardi.

Ia mengatakan, tujuan dari pertemuan dan sosialisasi itu guna membangun sikap serta perilaku pembangunan yang berwawasan kependudukan bagi pengelola program pendidikan serta menumbuhkan perilaku bagi anak didik, katanya.(RS/RGA)

Pewarta:

Editor : Rangga Pandu Asmara Jingga


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012