Massa dari berbagai daerah berdatangan ke Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Minggu tengah malam untuk menghadiri Reuni 212.
"Saya sudah tiga kali ikut Reuni 212," kata seorang peserta Reuni 212 Satiri yang ditemui ANTARA di Monas, Jakarta.
Pria yang berasal dari Tangerang, Provinsi Banten itu datang bersama rekan-rekannya dengan membawa atribut bendera Merah Putih yang menjadi simbol pemersatu bangsa.
"Kegiatan ini bukan untuk umat Islam saja, tapi untuk semua warga yang khusus mencintai NKRI, jadi tetap menjaga untuk NKRI," katanya.
Peserta lainnya, Neni dari Jakarta Pusat datang ke Monas bersama keluarganya untuk mengikuti Reuni 212 yang diperingati setiap 2 Desember 2019.
Ibu rumah tangga itu mengaku mengikuti kegiatan tersebut untuk menjaga silaturahmi dengan para peserta reuni.
Sedangkan, peserta lain Karmen Aryadila mengaku datang ke Monas tanpa ada persiapan khusus.
Bersama rekan-rekannya, pria dari Bogor, Jawa Barat itu akan mendoakan bangsa agar kompak dan bersatu.
"Saya berharap Islam itu benar-benar kompak, bersatu, Islam itu rahmatan lil 'alamin (rahmat bagi seluruh manusia) ," katanya.
Para peserta reuni 212 berkumpul di sejumlah titik. Salah satunya di kawasan Monas, Jalan Medan Merdeka Selatan.
Sebagian besar dari peserta yang datang berkelompok itu adalah laki-laki dengan mengenakan baju putih dan hitam, peci dan serban.
Sedangkan peserta perempuan mengenakan jilbab (kerudung panjang) dan beberapa di antaranya mengenakan gamis berwarna hitam.
Para peserta juga membawa sejumlah atribut seperti bendera dengan tulisan kalimat tauhid.
Meski demikian, belum semua peserta dapat masuk ke arena utama karena pintu masuk masih ditutup. Hanya sarana logistik dan mobil ambulance yang mendapat kesempatan pertama untuk memasuki lokasi utama.
Sementara itu di beberapa titik seperti di Jalan Medan Merdeka Selatan dan Jalan Agus Salim juga sudah didirikan tenda-tenda logistik berupa makanan dan minuman serta air untuk wudhu dan toilet sementara.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
"Saya sudah tiga kali ikut Reuni 212," kata seorang peserta Reuni 212 Satiri yang ditemui ANTARA di Monas, Jakarta.
Pria yang berasal dari Tangerang, Provinsi Banten itu datang bersama rekan-rekannya dengan membawa atribut bendera Merah Putih yang menjadi simbol pemersatu bangsa.
"Kegiatan ini bukan untuk umat Islam saja, tapi untuk semua warga yang khusus mencintai NKRI, jadi tetap menjaga untuk NKRI," katanya.
Peserta lainnya, Neni dari Jakarta Pusat datang ke Monas bersama keluarganya untuk mengikuti Reuni 212 yang diperingati setiap 2 Desember 2019.
Ibu rumah tangga itu mengaku mengikuti kegiatan tersebut untuk menjaga silaturahmi dengan para peserta reuni.
Sedangkan, peserta lain Karmen Aryadila mengaku datang ke Monas tanpa ada persiapan khusus.
Bersama rekan-rekannya, pria dari Bogor, Jawa Barat itu akan mendoakan bangsa agar kompak dan bersatu.
"Saya berharap Islam itu benar-benar kompak, bersatu, Islam itu rahmatan lil 'alamin (rahmat bagi seluruh manusia) ," katanya.
Para peserta reuni 212 berkumpul di sejumlah titik. Salah satunya di kawasan Monas, Jalan Medan Merdeka Selatan.
Sebagian besar dari peserta yang datang berkelompok itu adalah laki-laki dengan mengenakan baju putih dan hitam, peci dan serban.
Sedangkan peserta perempuan mengenakan jilbab (kerudung panjang) dan beberapa di antaranya mengenakan gamis berwarna hitam.
Para peserta juga membawa sejumlah atribut seperti bendera dengan tulisan kalimat tauhid.
Meski demikian, belum semua peserta dapat masuk ke arena utama karena pintu masuk masih ditutup. Hanya sarana logistik dan mobil ambulance yang mendapat kesempatan pertama untuk memasuki lokasi utama.
Sementara itu di beberapa titik seperti di Jalan Medan Merdeka Selatan dan Jalan Agus Salim juga sudah didirikan tenda-tenda logistik berupa makanan dan minuman serta air untuk wudhu dan toilet sementara.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019