Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat berada di Kabupaten Rejang Lebong, Kamis, mengatakan jika daerah itu termasuk kawasan rawan bencana alam, baik tsunami, tanah longsor, gempa bumi dan gunung berapi.

"Dari 10 kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu, tujuh kabupaten dan kota berbatasan langsung dengan Samudra Hindia sehingga rawan akan terjadinya bencana tsunami, sedangkan tiga kabupaten lainnya rawan bencana alam gempa bumi, tanah longsor, angin puting beliung hingga gunung api," ujar dia.

Dijelaskan Gubernur Rohidin usai mengukuhkan relawan mitigasi bencana Kabupaten Rejang Lebong, Kepahiang dan Lebong bertempat di gedung BLKM, Kecamatan Curup Timur, adapun daerah rawan bencana tsunami meliputi Kabupaten Kaur, Bengkulu Selatan, Seluma, Kota Bengkulu, Bengkulu Utara dan Mukomuko.

Sementara tiga kabupaten lainnya, yakni Rejang Lebong, Lebong dan Kepahiang rawan terhadap terjadinya bencana alam lainnya, seperti tanah longsor, gempa bumi, angin puting beliung dan letusan gunung berapi.

Tingginya potensi ancaman bencana alam ini, kata dia, sangat penting bagi daerah itu memiliki relawan mitigasi bencana sehingga nantinya bisa mengurangi risiko atau dampak yang ditimbulkan bila terjadi bencana, terutama untuk meminimalisir jatuhnya korban jiwa.

Pembentukan relawan mitigasi bencana itu sendiri, katanya, merupakan panggilan kemanusiaan sehingga jangan hanya berharap pada honornya saja, tetapi juga dapat menginformasikan kepada masyarakat, kemudian melaporkan kepada pemerintah jika ada bencana alam serta melaksanakan tugas sebagai relawan.

Sementara itu, relawan mitigasi bencana yang dikukuhkan Gubernur Bengkulu di Kabupaten Rejang Lebong kali ini mencapai 358 orang yang terdiri dari Kabupaten Rejang Lebong sebanyak 161 orang, kemudian Lebong 102 orang dan Kabupaten Kepahiang sebanyak 95 orang.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019