"Kami akan membangun pos siaga bencana di kawasan Pulau Enggano pada akhir 2022," kata Kepala Basarnas Bengkulu Muhammad Arafah di Kota Bengkulu, Selasa.
Ia menyatakan, pembangunan pos siaga tersebut dilakukan guna mengantisipasi terjadinya bencana alam di kawasan tersebut dan sekitarnya.
Selain itu, Pulau Enggano di Kabupaten Bengkulu Utara menjadi fokus penanganan bencana sebab terjadi aktivitas gempa bumi yang tinggi di wilayah pulau tersebut.
Saat ini, kata dia, pihaknya telah melakukan pemantauan dan pemeriksaan ke Pulau Enggano terkait pembangunan pos siaga tersebut dan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Utara dengan penyediaan hibah lahan.
"Kita akan membuka satu unit siaga SAR di Pulau Enggano dan saya sudah melakukan survei dan melihat lokasinya yang sudah disiapkan pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara," ujarnya.
Selain mendirikan pos siaga, lanjut Arafah, Basarnas Bengkulu juga mempersiapkan gedung untuk para personel maupun untuk penyimpan alat dan sarana-sarana pendukung lainnya untuk melakukan penyelamatan apabila ada bencana di Pulau Enggano.
Sementara itu, Basarnas Bengkulu juga akan mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat berupa kapal yang memiliki kemampuan dapat menembus ombak setinggi lima meter.
Sebelumnya, Provinsi Bengkulu, Nias dan Padang masuk dalam wilayah prioritas pertolongan bencana di Pulau Sumatera.
Hal tersebut disebabkan oleh situasi geografis Provinsi Bengkulu berpotensi terjadinya kecelakaan laut karena berhadapan langsung dengan Samudera Hindia.
Selain itu, Provinsi Bengkulu merupakan wilayah yang rawan terjadi gempa bumi, tsunami dan dengan adanya wilayah pegunungan juga rawan terjadi tanah longsor dan pohon tumbang.