Bupati Agam, Sumatera Barat Indra Catri mengatakan bahwa daerahnya merupakan surga Bunga Rafflesia karena banyaknya ditemukan sebaran bunga langka itu di daerah tersebut.

"Populasi sebaran Bunga Rafflesia itu di Kecamatan Palupuh, Tanjungraya, Palembayan, Baso dan lainnya," katanya saat melihat Bunga Rafflesia tuan-mudae yang mekar di Marambuang, Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan, Kamis.

Ia mengatakan Bunga Rafflesia yang tumbuh di Agam jenis arnoldii dan tuan-mudae.

Bahkan, Bunga Rafflesia tuan-mudae di Marambuang, Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan, merupakan terbesar di dunia dengan diameter 111 centimeter dan satu-satunya di Indonesia.

"Saat ini Bunga Rafflesia tuan-mudae itu sedang mekar pada hari keempat," katanya. Selama ini yang terekspos Bunga Rafflesia hanya di Palupuh, bahkan di sekitar Danau Maninjau paling banyak ditemukan.

Keberadaan bunga yang dilindungi Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya dapat menambah atraksi di Danau Maninjau.

"Selama ini danau vulkanik hanya terkenal dengan keindahan alam dan ini akan kita jadikan paket wisata yang akan ditawarkan ke wisatawan," katanya.

Ke depan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Dinas Kehutanan Sumbar untuk membangun infrastruktur jalan menuju lokasi.

Dengan cara itu wisatawan tidak kesulitan menuju lokasi untuk melihat keindahan bunga secara dekat.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah 1 BKSDA Sumbar, Khairi Ramadhan menambahkan Agam merupakan Taman Rafflesia di Sumbar, karena bunga itu banyak ditemukan di daerah itu.

"Pemerintah setempat harus segera mengklaim Taman Rafflesia tersebut. Lokasi bisa dijadikan sebagai edukasi dan laboratorium alam bagi peneliti dan mahasiswa," katanya.

Dalam waktu dekat, tujuh knop (kuncup) Bunga Rafflesia arnoldii juga akan mekar di Data Simpang Dingin, Nagari Paninjauan, Kecamatan Tanjungraya.

Bunga itu diprediksi akan mekar sempurna secara berdekatan, karena sudah ada tanda-tanda mekar. "Jarak tujuh knop itu cukup dekat sekitar 100 meter, karena berada di dua titik," katanya.*

Pewarta: Altas Maulana

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020