Penangkaran penyu hijau yang berada di Pantai Pangumbahan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat selain menjadi daya tarik untuk wisatawan juga menjadi objek wisata edukasi khususnya bagi anak usia dini dalam mengenalkan hewan yang terancam punah ini.
"Kami sengaja datang ke Pantai Pangumbahan di Desa Pangumbahan, Kecamatan Ciracap selain untuk berwisata di pantai di lokasi ini pun ada penangkaran penyu, sehingga bisa mengenalkan anak yang bersekolah di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tentang bagaimana menangkarkan penyu yang sudah hampir punah ini," kata salah seorang guru PAUD Sukabimi Asri Salma di Sukabumi, Selasa.
Taman Pesisir Pangumbahan yang memiliki luas 1.771 hektare yang terdiri dari wilayah daratan seluas 115 hektare dengan panjang pantainya 2.300 meter dan lebar ke arah daratan 500 meter ini merupakan satu-satunya di Kabupaten Sukabumi yang menjai tempat pendaratan penyu hijau.
Satwa yang memiliki nama latin Chelonia mydas ini merupakan hewan yang dilindungi dan terancam punah akibat maraknya perburuanm liar, pencurian telurnya, predator dan kerusakan habitat.
Di kasawan koservasi ini pengunjung khususnya anak usia dunu bisa melihat bagaimana penyu ditangkarkan. Selain itu, wisatawan pun akan diberikan edukasi oleh pengelola tentang bagaimana menjaga habitat penyu dan bereproduksi.
Menurutnya, dengan kunjungan wisata anak PAUD ke lokasi ini selain bisa bersenang-senang juga mendapatkan edukasi, karena dengan diberikan pembelajaran sejak usia dini anak bisa mengetahui apa yang dilakuka jika menemukan satwa tersebut di alam.
"Kami ingin mengenalkan kepada pelajar tentang satwa dilindungi di Indonesia dan ini tentunya untuk menumbuhkan rasa peduli terhadap anak di usia dini terhadap lingkungan," tambahnya.
Sementara, orang tua murid Dice Santika mengatakan dibandingkan berwisata ke tempat permainan alangkah baiknya mengunjungi tempat wisata edukasi seperti di penangkapara penyu ini. Ternyata anaknya sangat tertarik dengan melihat langsung bagaimana penyu tersebut ditangkarkan.
Lanjut dia, penyu hijau di alam keberadaannya sudah sangat sedikit dan ia pun baru mengetahui ternyata penyu ini bisa hidup hingga usia ratusan tahun asalkan habitatnya terjaga dan tidak terganggu khususnya oleh perburuan liar.
"Sebenarnya kami ingin melihat pelepasliaran tukik, tapi untuk waktunya malam hari sehingga tidak bisa. Nanti kami pun mengkin akan kembali lagi khusus bersama keluarga," tambahnya.
Informasi yang dihimpun, populasi penyus setiap tahunnya selalu berkurang. Maka dari itu, Pemerintah Kabupaten Sukabumi terus memperbaiki sarana dan prasarana tempat penangkaran penyu hijau ini apalagi berada di kawasan objek wisata Geopark Ciletuh Palabuhanratu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
"Kami sengaja datang ke Pantai Pangumbahan di Desa Pangumbahan, Kecamatan Ciracap selain untuk berwisata di pantai di lokasi ini pun ada penangkaran penyu, sehingga bisa mengenalkan anak yang bersekolah di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tentang bagaimana menangkarkan penyu yang sudah hampir punah ini," kata salah seorang guru PAUD Sukabimi Asri Salma di Sukabumi, Selasa.
Taman Pesisir Pangumbahan yang memiliki luas 1.771 hektare yang terdiri dari wilayah daratan seluas 115 hektare dengan panjang pantainya 2.300 meter dan lebar ke arah daratan 500 meter ini merupakan satu-satunya di Kabupaten Sukabumi yang menjai tempat pendaratan penyu hijau.
Satwa yang memiliki nama latin Chelonia mydas ini merupakan hewan yang dilindungi dan terancam punah akibat maraknya perburuanm liar, pencurian telurnya, predator dan kerusakan habitat.
Di kasawan koservasi ini pengunjung khususnya anak usia dunu bisa melihat bagaimana penyu ditangkarkan. Selain itu, wisatawan pun akan diberikan edukasi oleh pengelola tentang bagaimana menjaga habitat penyu dan bereproduksi.
Menurutnya, dengan kunjungan wisata anak PAUD ke lokasi ini selain bisa bersenang-senang juga mendapatkan edukasi, karena dengan diberikan pembelajaran sejak usia dini anak bisa mengetahui apa yang dilakuka jika menemukan satwa tersebut di alam.
"Kami ingin mengenalkan kepada pelajar tentang satwa dilindungi di Indonesia dan ini tentunya untuk menumbuhkan rasa peduli terhadap anak di usia dini terhadap lingkungan," tambahnya.
Sementara, orang tua murid Dice Santika mengatakan dibandingkan berwisata ke tempat permainan alangkah baiknya mengunjungi tempat wisata edukasi seperti di penangkapara penyu ini. Ternyata anaknya sangat tertarik dengan melihat langsung bagaimana penyu tersebut ditangkarkan.
Lanjut dia, penyu hijau di alam keberadaannya sudah sangat sedikit dan ia pun baru mengetahui ternyata penyu ini bisa hidup hingga usia ratusan tahun asalkan habitatnya terjaga dan tidak terganggu khususnya oleh perburuan liar.
"Sebenarnya kami ingin melihat pelepasliaran tukik, tapi untuk waktunya malam hari sehingga tidak bisa. Nanti kami pun mengkin akan kembali lagi khusus bersama keluarga," tambahnya.
Informasi yang dihimpun, populasi penyus setiap tahunnya selalu berkurang. Maka dari itu, Pemerintah Kabupaten Sukabumi terus memperbaiki sarana dan prasarana tempat penangkaran penyu hijau ini apalagi berada di kawasan objek wisata Geopark Ciletuh Palabuhanratu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020