Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Omzet Perum Pegadaian Bengkulu selama tahun 2012 mencapai Rp103 miliar atau naik sekitar 35 persen dari sebelumnya tercatat Rp82 miliar.

"Dari jumlah tersebut, 85 persen agunan yang digunakan oleh warga Bengkulu adalah perhiasan emas, sedangkan sisanya dalam bentuk barang seperti kendaraan roda dua dan roda empat serta barang eletronik," kata Pimpinan Cabang Pegadaian Kota Bengkulu, Yusrizal, Sabtu.

Ia mengatakan, besar bunga yang dikenakan kepada nasabah bervariasi mulai dari 0,75 hingga 1,15 per 15 hari, dan Perum Pegadaian Bengkulu memberi waktu enam bulan untuk pelunasan pinjaman.

"Namun bila dalam jangka waktu empat bulan nasabah belum bisa melunasi bisa mengajukan perpanjangan waktu dengan syarat tetap membayar bunganya," katanya.

Ia mengatakan bahwa jika sudah mencapai waktu enam bulan nasabah juga belum bisa melunasi pinjamannya, maka barang yang digadaikan itu akan dilelang.

Ia memprogramkan pada tahun 2013, Pegadaian Bengkulu akan membuka Toko Emas Galeri untuk memenuhi pelayanan kepada masyarakat untuk membeli emas dalam bentuk tunai.

Selama ini, pihaknya kesulitan untuk memenuhi permintaan konsumen akan pembelian emas secara tunai karena belum memilik tempat khusus transaksi.

Bila sudah ada galeri khusus pemnjualan emas perhiasan, maka masyarakat bisa memilih sesuai dengan standar uang yang dimiliki.

Selain itu, pihaknya juga akan melayani pembelian emas dalam bentuk kredit dengan pola syariah karena investasi dengan pembelian emas akan lebih menguntungkan, ujarnya.

Seorang nasabah Pegadaian Bengkulu Ny Mely mengatakan, pihaknya sangat mengharapkan rencana pembukaan toko emas tersebut.

"Kami yakin harga dan kualitas emas yang dijual di Pegadaian itu tidak kalah bersaing dengan toko emas lainnya di daerah itu," ujarnya.

Harga emas perhiasan di beberapa toko emas di Bengkulu saat ini sedikit turun dari Rp510 ribu menjadi Rp498 per gram dan tergantung kadarnya. (ANTARA)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012