Bandarlampung (ANTARA Bengkulu) - Situasi Desa Terbanggi Agung, Lampung Tengah sudah kondusif dan lalu lintas kembali normal.

"Semua dapat teratasi sebelum kedua warga yakni warga Desa Terbanggi Agung dengan warga Desa Tegineneng bertemu fisik," kata Kabid Humas Polda Lampung AKBP sulistyaningsih, di Bandarlampung, Sabtu.

Meskipun situasi lokasi rawan konflik itu telah berhadil diredam, namun, polisi masih melakukan penjagaan ketat di sana untuk mengantisipasi penyerangan warga.

Menurut keterangan kepolisian, kronologi persoalan tersebut bermula dari pada tanggal 20 Desember ada sebuah mobil bermuatan pupuk milik salah satu warga Tegineneng yang mengalami kerusakan di Kampung Terbanggi Agung.

"Truk yang rusak diamankan oleh warga dengan imbalan memberi uang Rp4 juta dan sudah disepakati pemilik mobil bermuatan pupuk itu," kata dia.

Di lain hari, pemilik mobil tersebut membawa uang senilai Rp1 juta kepada pihak yang mengurus dan menjaga selama mobil itu rusak di Terbanggi Agung.

"Namun kabarnya, uang itu diberikan dengan sikap yang arogan dan warga Terbanggi Agung tidak terima dengan sikap tersebut," ujarnya.

Ia menambahkan, pihak pemilik truk itu juga mengingkari janji, semual biaya keamanan disepakati akan dibayar senilai Rp4 juta namun hanya dibayarkan senilai Rp1 juta ditambah dengan sikap yang tak bersahabat.

"Tidak terima dengan perlakuan itu, sehingga pengurus pupuk tersebut dipukuli oleh warga yang mengamankan truk itu," kata dia.

Kemudian pengurus pupuk yang dipukul itu melapor ke Polres Lampung Tengah, setelah mendapat laporan anggota Reskrim melakukan penangkapan ke rumah namun pelaku namun pelaku tidak ada di rumah dan polisi masih melakukan penyelidikan.

Atas kejadian tersebut, hari ini sekitar pukul 19.00 WIB massa dari Tegineneng sudah berkumpul dan informasinya akan menyerang ke Kampung Terbanggi Agung.

Warga sempat melakukan pemblokiran jalan, hingga arus lalu lintas di Jalinsum sempat dialihkan ke simpang Metro.

"Masyarakat Terbanggi Agung pun sudah bersiaga dengan membawa sajam, namun kejadian tersebut sudah diantisipasi oleh kapolres setempat dengan menurunkan kekuatan Dalmas dan anggota Reskrim dan Intelkam serta telah diperbantukan dari Sat Brimob Detasemen B serta anggota Koramil," ujar Sulis.

Selanjutnya, bupati bersama muspida menemui warga Tigeneneng untuk meredam amuk massa dan hingga berita ini diturunkan kondisi lokasi sudah aman.(ANT)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012