Bukittinggi (ANTARA Bnegkulu) - Sebanyak 900 orang di berbagai daerah di Indonesia mendaki Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Tanahdatar, Sumatera Barat, untuk merayakan malam Tahun Baru 2013.

"Mereka semua terdata dengan baik dan telah diminta alamat tempat tinggal dan nomor HP keluarga masing-masing sehingga mudah dihubungi ketika terjadi kecelakaan," kata Petugas Pos Pengamanan Gunung Marapi Jufri Andres, Senin.

Menurut dia, para pendaki di antaranya berasal dari Medan, Jambi, Bengkulu, Jakarta serta sejumlah daerah di Indonesia dengan datang berombongan.

"Meski status gunung dalam kondisi waspada II namun itu tidak menjadi halangan bagi para pendaki untuk menikmati keindahan panorama gunung dan merayakan pergantian tahun baru di puncak gunung," kata dia.

Untuk menghindari bahaya, kata dia, pihaknya telah menyiagakan sejumlah anggota di setiap titik rawan.

Selain itu, kata dia, petugas juga telah mengingatkan kepada setiap pendaki agar meningkatkan kewaspadaan serta jangan terlalu dekat dengan kawah gunung karena setiap saat kawah bisa meletus.

"Pendaki tak saja berasal dari Sumatera Barat namun juga banyak yang berasal dari provinsi tetangga seperti dari Medan, Jambi dan Pekanbaru, Riau dan lainnya. Hingga saat ini baru tiga orang pendaki dari luar negeri," katanya.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bukittinggi telah melarang mendaki Gunung Marapi karena masih berstatus waspada level II.

"Larangan mendaki Gunung Marapi telah disampaikan melalui pemerintah dan pihak kepolisian," kata Petugas PVMBG Warseno di Pos Pemantauan Gunung Marapi Bukittinggi.

Menurut dia, bila masyarakat dan pendaki masih melakukan pendakian pada malam pergantian Tahun Baru 2013 ke puncak Gunung Marapi bukan lagi tanggungjawab pihaknya.

"Masyarakat dan wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunung Marapi pada radius 3 KM dari kawah atau puncak gunung mengingat kawah sebagai pusat letusan sumber keluarnya gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan bagi kehidupan," kata dia.

Ia mengatakan, aktivitas letusan dan kegempaan terhadap Gunung Marapi hingga saat ini masih fluktuatif sehingga berbahaya bila dilakukan pendakian terhadap gunung.

Gunung Marapi yang berdampingan dengan Gunung Singgalang dan Tandikek tersebut menjadi salah satu tujuan bagi pendaki dari dalam maupun dari luar Sumbar.

Setiap pergantian tahun baru, gunung yang memiliki tinggi 2.891 meter di atas permukaan laut tersebut selalu ramai oleh pendaki.

Akses pendakian pada Gunung Marapi mudah dicapai. Jalur pendakian dimulai dari Kotobaru, Tanahdatar. Kawasan Gunung Marapi merupakan area konservasi di Sumbar, yakni Suaka Alam Merapi. (Antara)

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013