Pagaralam, Sumsel (ANTARA Bengkulu) - Warga Dusun Curup, Kecamatan Dempo Utara, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan kembali menemukan tiga arca kepala manusia diduga peninggalan pra sejarah berumur di atas 4.000 tahun sebelum masehi.

Pantauan di lokasi penemuan, Selasa, ketiga arca ditemukan di pinngir Sungai Cawang dengan kondisi kepala terpenggal bagian badan sudah roboh tenggelam di pinggir sungai, satu lagi hanya terlihat bagian kepala dengan mata melotot, sementara bagian lain tertimbun tanah.

Kemudian letak arca ini tepat berada di dua jalur sungai di antara bebatuan yang sudah tersusun rapi bertingkat-tingkat membentuk bangunan candi dan pintu gerbang sebuah kerajaan.

"Kami menemukan tiga arca peninggalan pra sejarah muara Sungai Selangis besar dan kecil dengan posisi menempel di dinding bebabtuan yang sudah tersusun rapi seperti anak tangga berukuran cukup lebar," kata Burlian warga setempat.

Menurut dia, penemuan arca ini berawal ketika akan mencuci tangan setelah bekerja di kebun kopi di sekitar alur Sungai Selangis, tidak sengaja terlihat bungkahan batu menyerupai kepala manusia masih menempel dengan kondisi retak hampir roboh.

"Ketiga arca ini semuanya masih dalam posisi menempel di dinding batu dan ada juga yang sebagian masih tertanam di dalam tanah dasar sungai," ungkap dia.

Ia mengatakan, bentuk arca ini belum sempurna karena baru berupa goresan lingkaran mata bulat besar, masih belum menunjukan bentuk tubuh manusia utuh.

Diperkirakan ukuran setiap arca bisa mencapai diameter 60-70 centimeter dengan tinggi sekitar 3 meter dan ukurannya sebesar hewan kerbau.

Dia menambahkan, kalau dilihat dari bentuk dan susunan batu yang bertingkat-tingkat menjadi bukti jika di aliran sungai ini banyak tersimpan megalit.

"Namun masih perlu dilakukan penggalian dan pembersihan lokasi bebatuan di sekitar penemuan arca, selain hutan belukar dan sudah tertimbun tanah cukup dalam," ujar dia.

Belum lagi, kata Burlian, ada bagian badan arca sudah patah dan tenggelam dalam Sungai Selangis, tapi masih dapat terlihat bila kondisi air jernih.

"Memang di sekitar Dusun Cawang dan Curup sudah banyak penemuan beberapa peninggalan sejarah seperti megalit dan arca pra sejarah yang sudah berumur ribuan tahun, dan termasuk masa Kerajaan Sriwijaya," katanya.

Warga setempat, menurut dia, tidak tahu pasti patung batu itu memiliki nilai sejarah,  tapi merasa penasaran karena mirip dengan patung yang ada di setiap pintu gerbang kerajaan.

Sementara itu Arkeologi dari Balar Palembang, Kristantina Indiastuti mengatakan, memang  banyak batu megalit yang berhasil ditemukan di daerah Pagaralam, bahkan ada sebagian  sudah dilakukan pelestarian oleh BP3 Jambi.

 "Kalau melihat dari bentuknya diperkirakan arca yang baru ditemukan warga Dusun Curup, Kelurahan Muarasiba, Kecamatan Pagaralam Utara itu merupakan peninggalan pra sejarah berumur lebih dari 3.000 hingga 4.000 tahun," kata dia.

Dia mencontohkan, pembuatan guratan dalam membentuk wajah dan badan manusia masih belum sempurna dengan bola mata melotot dan sebagian badannya masih menempel di batu cadas.    

"Namun untuk memastikan berapa umur dan peninggalan zaman apa temuan arca tersebut, masih perlu dibuktikan secara ilmiah dengan penelitian, memang penemuan benda bersejarah di Pagaralam cukup luar biasa," ungkapnya.

Kristantina mengatakan, berbagai penemuan masih perlu dibuktikan melalui penelitian lebih lanjut, untuk mengetahui seluk beluk batu megalit berupa arca itu, termasuk jika ada tulisannya.

"Kita akan meneliti lebih lanjut untuk mengetahui umur dan peninggalan zaman apa, serta termasuk bentuk ketiga arca yang baru ditemukan tersebut," kata dia. (ANTARA)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013