Sepasang Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) lahir di Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Bukittinggi, Sumatera Barat dan kini dalam kondisi sehat.
Kepala Bidang TMSBK Ikbal di Bukittinggi, Kamis, mengatakan sepasang anak harimau itu lahir pada 12 Desember 2019 dari induk bernama Dara Jingga dan jantan Bancah.
Kelahiran satwa dilindungi itu menambah jumlah harimau Sumatera di TMSBK yaitu lima jantan dan lima betina dan jumlah koleksi satwa lebih dari 500 ekor.
Induk betina dan anak-anaknya ditempatkan di kandang kecil bersebelahan dengan jantan. Keempatnya tidak dalam satu ruangan kandang untuk menghindari kemungkinan perilaku agresif dari jantan.
Bagi Dara Jingga kelahiran tersebut merupakan yang ke enam kalinya sejak menghuni TMSBK diperkirakan pada 2013 lalu.
Umur Dara Jingga dan Bancah tidak dapat diperkirakan karena masuk ke TMSBK sebagai titipan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar namun diperkirakan masih di usia produktif.
Kelahiran sepasang harimau Sumatera dinilai memberikan kebahagiaan tersendiri bagi pihak TMSBK karena menunjukkan usaha pembiakan satwa dilindungi itu termasuk berhasil dijalankan di lembaga konservasi tersebut.
Petugas kesehatan hewan di TMSBK dr Rizka Musnandar menambahkan anak-anak harimau akan dibiarkan tumbuh alami menyusu dengan induknya dan interaksi dengan manusia seminimal mungkin.
"Hal itu untuk menghindari bercampur aroma manusia pada anak yang dapat berakibat induk tidak ingin mendekati anak-anaknya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
Kepala Bidang TMSBK Ikbal di Bukittinggi, Kamis, mengatakan sepasang anak harimau itu lahir pada 12 Desember 2019 dari induk bernama Dara Jingga dan jantan Bancah.
Kelahiran satwa dilindungi itu menambah jumlah harimau Sumatera di TMSBK yaitu lima jantan dan lima betina dan jumlah koleksi satwa lebih dari 500 ekor.
Induk betina dan anak-anaknya ditempatkan di kandang kecil bersebelahan dengan jantan. Keempatnya tidak dalam satu ruangan kandang untuk menghindari kemungkinan perilaku agresif dari jantan.
Bagi Dara Jingga kelahiran tersebut merupakan yang ke enam kalinya sejak menghuni TMSBK diperkirakan pada 2013 lalu.
Umur Dara Jingga dan Bancah tidak dapat diperkirakan karena masuk ke TMSBK sebagai titipan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar namun diperkirakan masih di usia produktif.
Kelahiran sepasang harimau Sumatera dinilai memberikan kebahagiaan tersendiri bagi pihak TMSBK karena menunjukkan usaha pembiakan satwa dilindungi itu termasuk berhasil dijalankan di lembaga konservasi tersebut.
Petugas kesehatan hewan di TMSBK dr Rizka Musnandar menambahkan anak-anak harimau akan dibiarkan tumbuh alami menyusu dengan induknya dan interaksi dengan manusia seminimal mungkin.
"Hal itu untuk menghindari bercampur aroma manusia pada anak yang dapat berakibat induk tidak ingin mendekati anak-anaknya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020