Manado (ANTARA Bengkulu) - Ekspor tepung kelapa (Desiccated Coconut) dari Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) ke Eropa meningkat ditandai ekspor sebanyak 308 ton ke empat negara Eropa pada awal tahun 2013.

"Empat negara Eropa yang membeli tepung kelapa Sulut di awal tahun ini yakni Rusia, Belanda, Jerman dan Inggris," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut, Sanny Parengkuan di Manado, Jumat.

Ekspor sebanyak 308 ton tepung kelapa ke empat negara tersebut menghasilkan devisa bagi Sulut 3,55 juta dolar AS.

"Capaian 3,55 juta dolar AS di pekan pertama tahun 2013 ini, merupakan hal yang menggembirakan untuk pertumbuhan ekspor lebih tinggi ke depan," kata Sanny.

Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Disperindag Sulut, Hanny Wajong mengatakan, volume ekspor sebanyak 308 ton tepung kelapa tersebut berdasarkan data surat keterangan asal(SKA) yang diterbitkan Disperindag Sulut.

Berdasarkan data SKA tersebut, pengiriman terbanyak ke Jerman sebanyak 128 ton, disusul Belanda 78 ton, Rusia 76 ton dan Inggris 26 ton.

Hanny mengatakan, peningkatan ekspor ke empat negara Eropa tersebut karena kualitas tepung kelapa yang diproduksi beberapa pabrik di Sulut sudah sudah memenuhi harapan pembeli di negara maju tersebut.

"Proses produksi pabrik tepung kelapa di Sulut sudah mampu mengikuti standar internasional, karena itu permintaan dari sejumlah negara, termasuk negara maju makin meningkat," kata Hanny.

Tepung kelapa merupakan salah satu produk turunan kelapa yang saat ini menjadi andalan Sulut mendatangkan devisa, karena banyak diminta pembeli dari berbagai negara.

"Dibandingkan dengan komoditas ekspor lain, tepung kelapa tercatat paling banyak negara pembelinya, tersebar bukan hanya di Eropa, tetapi juga di benua Asia, Amerika, Australia, bahkan sejumlah negara Afrika menjadi pembeli potensial produk tersebut," kata Hanny.

Dalam tahun 2013 ini diperkirakan akan terjadi peningkatan ekspor tepung kelapa ke berbagai negara di dunia, sebab produk tersebut menjadi bahan pangan yang bila dilihat dari sisi harga terbilang murah dibandingkan produk sejenis lainnya. (ANT)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013