Bandung (ANTARA Bengkulu) - Para pelaku usaha di Sentra Rajutan Binong berharap daerah tempat produksi tersebut digarap lebih optimal sebagai kawasan wisata belanja Kota Bandung.
"Diharapkan sentra rajutan Binong tidak hanya kawasan produksi, kami berharap pemerintah memfasilitasi agar bisa menjadi kawasan wisata belanja Kota Bandung," kata Ketua Koperasi Sentra Rajut Binong Kota Bandung, Jati Suhaya Wondo di Bandung, Jawa Barat, Minggu.
Menurut Jati Suhaya, hal itu sangat penting untuk meningkatkan daya saing dan memberikan gairah bagi para pelaku usaha rajutan Binong yang jumlahnya terus menyusut.
Ia menyebutkan, sentra rajutan Binong sudah menjadi salah satu sentra industri khas rajutan andalan Kota Kembang itu, namun sejauh ini belum bisa menyedot wisatawan yang datang ke Bandung seperti yang dilakukan sentra produksi lainnya yang ada di Jawa Barat.
"Kondisi saat ini, para pelaku usaha rajutan di Binong masih sangat membutuhkan pendampingan dan bantuan pemerintah, terutama dalam meningkatkan produktifitas dan meningkatkan daya saing, termasuk untuk mendapatkan bahan baku yang terjangkau," katanya.
Menurut Jati Suhaya, para pengrajin mengharapkan fasilitasi pemerintah tidak sebatas bisa bertahan namun juga bisa berkembang dan bersaing di pasar produk sejenis, terutama untuk bersaing dengan produk-produk impor yang terus membanjiri pasar dalam negeri.
"Para pelaku usaha tahut berusaha sekuat tenaga untuk tetap bertahan, termasuk di tengah kenaikan harga bahan baku, ditambah lagi kini kenaikan TDL," kata Ketua Koperasi Sentra Rajut Binong Kota Bandung itu menambahkan. (ANT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
"Diharapkan sentra rajutan Binong tidak hanya kawasan produksi, kami berharap pemerintah memfasilitasi agar bisa menjadi kawasan wisata belanja Kota Bandung," kata Ketua Koperasi Sentra Rajut Binong Kota Bandung, Jati Suhaya Wondo di Bandung, Jawa Barat, Minggu.
Menurut Jati Suhaya, hal itu sangat penting untuk meningkatkan daya saing dan memberikan gairah bagi para pelaku usaha rajutan Binong yang jumlahnya terus menyusut.
Ia menyebutkan, sentra rajutan Binong sudah menjadi salah satu sentra industri khas rajutan andalan Kota Kembang itu, namun sejauh ini belum bisa menyedot wisatawan yang datang ke Bandung seperti yang dilakukan sentra produksi lainnya yang ada di Jawa Barat.
"Kondisi saat ini, para pelaku usaha rajutan di Binong masih sangat membutuhkan pendampingan dan bantuan pemerintah, terutama dalam meningkatkan produktifitas dan meningkatkan daya saing, termasuk untuk mendapatkan bahan baku yang terjangkau," katanya.
Menurut Jati Suhaya, para pengrajin mengharapkan fasilitasi pemerintah tidak sebatas bisa bertahan namun juga bisa berkembang dan bersaing di pasar produk sejenis, terutama untuk bersaing dengan produk-produk impor yang terus membanjiri pasar dalam negeri.
"Para pelaku usaha tahut berusaha sekuat tenaga untuk tetap bertahan, termasuk di tengah kenaikan harga bahan baku, ditambah lagi kini kenaikan TDL," kata Ketua Koperasi Sentra Rajut Binong Kota Bandung itu menambahkan. (ANT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013