Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menilai ada niat baik yang disampaikan oleh Pemerintah DKI Jakarta kepada masyarakat internasional dibalik penyelenggaraan Formula E di Monas bahwa Indonesia serius mengeksplorasi energi terbarukan.

"Nawaitu-nya untuk kebaikan, baik juga untuk mengirimkan pesan bahwa Jakarta dan Indonesia serius untuk melakukan eksplorasi terhadap energi baru dan terbarukan," kata Sandi usai kunjungannya di Rumah Siap Kerja (RSK) di Jakarta Selatan, Sabtu.

Sandi mengatakan, ajang balap mobil Formula Elektrik yang menggunakan kendaraan berbahan bakar listrik atau "elektrik vehicle" sekarang jadi satu potensi yang luar biasa.

"Sekarang juga baik dari segi ekonomi tentunya, satu ajang yang menggeliatkan ekonomi daerah," kata politisi Partai Gerindra tersebut.

Ramainya pembahasan Formula E baik di media maupun dinamika birokrasi juga menarik perhatian Sandi. Bahkan pria yang kini akrab disapa "papa online" tersebut mengunggah video pada saat berada di Jepang.

Tiga hari yang lalu Sandi mengunggah kegiatan perlombaan gokart listrik di Jepang yang juga menarik dilakukan. Dalam keterangan videonya, pria kelahiran Pekanbaru, Riau, tersebut menyinggung soal Formula E.

Sandi mengaku tidak bermaksud menyindir serius, tapi ia melihat ada niat baik dari penyelenggaraan Formula E di Jakarta. Namun dibalik niat baik tersebut, ada yang ingin memecah-belah sejumlah pihak yang pro maupun kontra.

Menurut dia, salah satu cara mencegah hal itu adalah lewat sosialisasi yang baik.

"Saya melihat bahwa perlu sosialisasi. Jadi pas kemarin di Jepang itu ada gokart listrik yang jadi sebuah atraksi wisata. Nah ini saya sedikit guyon sampaikan bahwa mungkin woro-woro-nya mungkin sebagai bagian dari sosialisasinya itu bisa diselenggarakan di Jakarta," katanya.

Sandi mengatakan, jika sosialisasi dilakukan dengan baik, mendapat ekspektasi publik yang tinggi dan didukung oleh semua elit pemerintahan pusat maupun daerah maka perhelatan itu sangat besar (manfaatnya) buat Jakarta dan Indonesia akan menjadi ajang yang membawa kesuksesan.

Sentimen Negatif
Terkait pro-kontra Formula E di Monas, Sandi mengatakan, tidak bisa berkomentar banyak karena posisinya saat ini bukan lagi di pemerintahan.

Ia mengatakan apapun keputusan yang diambil oleh pemerintah harus segera karena perlu persiapan. Namun harus memastikan tidak merusak cagar budaya dan tidak menimbulkan pelanggaran peraturan.

Sandi mendorong polemik Formuka E segera diakhiri karena jika terus berpolemik dapat membawa sentimen negatif dari dunia luar.

"Segera diakhiri polemik apalagi polemiknya di publik. Ini kan mengirim pesan yang kurang baik di dunia internasional, kan ajang ini sebagai salah satu memperlihatkan kepada mereka kesiapan kita juga untuk Piala Dunia 2021 yang U-20," kata Sandi.

Sandi meminta polemik Formula E jangan dijadikan sebuah topik untuk memecah-belah. "Harusnya menjadi pemersatu," kata dia..

Bila melihat perhelatan di luar negeri, penyelenggaraan Formula E atau pagelaran lainnya seperti Asian Games menonjolkan ikon-ikon khusus di negara tersebut. Pemilihan Monas menjadi salah satu alasan untuk menonjolkan ikon Ibu Kota Jakarta.

"Monas ini yang mungkin mau ditonjolkan, tapi dipastikan harus juga jangan sampai merusak lingkungan atau cagar budaya. Ini tugas pemerintah apalagi Juni akan dilaksanakan," kata Sandi.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020