Luas lahan panen padi di Provinsi Bengkulu pada 2019 diperkirakan seluas 64.407 hektare, mengalami penurunan sebanyak 1.484 hektare atau 2,25 persen dibanding tahun 2018.

"Luas lahan panen menurun tapi hasil produksi padi meningkat sebanyak 7.662 ton atau 2,65 persen dibandingkan tahun 2018," kata Kepala Bidang Statistik Produksi, Badan Pusat Statistik Bengkulu, Fatichudin di Bengkulu, Senin.

Ia mengatakan hasil panen padi pada 2019 diperkirakan sebesar 296.472 ton. Data ini berdasarkan hasil Survei Kerangka Sampel Area (KSA).

"Pola panen padi di Provinsi Bengkulu pada periode Januari sampai dengan Desember 2019 relatif sama dengan pola panen tahun 2018," ujarnya.

 Ia mengatakan puncak panen padi terjadi pada bulan Maret, sementara panen terendah terjadi pada bulan Desember.

"Total luas panen padi pada 2019 seluas 64.407 hektare dengan luas panen tertinggi terjadi pada Maret, yaitu sebesar 9.759 hektare dan luas panen terendah terjadi pada Desember, yaitu sebesar 1.727 hektare," katanya.

Produksi tertinggi pada 2019 terjadi pada April yaitu sebesar 45.859 ton dan produksi terendah terjadi pada bulan Desember, yaitu sebesar 8.489 ton.

Sementara itu, produksi padi tertinggi pada 2018 terjadi pada bulan Maret, yaitu sebesar 43.529 ton, sementara produksi terendah terjadi pada bulan Desember, yaitu sebesar 7.481 ton.

"Kenaikan produksi padi tahun 2019 yang relatif besar terjadi di Kabupaten Lebong, Bengkulu Utara, dan Rejang Lebong. Sementara itu, penurunan produksi padi tahun 2019 yang relatif besar terjadi di Kabupaten Seluma, Mukomuko, dan Kaur," ujarnya. 

Kepala Badan Pusat Satistik Bengkulu, Diyah Anugrah Kuswardani mengatakan penurunan lahan panen padi antara lain disebabkan oleh pembangunan perumahan.

"Di Bengkulu ini beberapa sawah sudah dijadikan perumahan," katanya.

Pewarta: Gogo Priogo

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020