Para pengunjung pasar kuliner Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu mengeluhkan pengelolaan parkir kendaraan di tempat itu yang semrawut.

"Kendaraan yang parkir, baik sepeda motor dan mobil, masuk ke dalam Lapangan Setia Negara yang menjadi tempat pasar kuliner sehingga jadi semrawut dan mengganggu pengunjung," kata Nanang (50), warga Kecamatan Curup Tengah, Jumat (13/3).

Banyaknya kendaraan yang masuk area pasar kuliner yang baru diresmikan pada 17 Februari lalu tersebut, tambah dia, selain membuat tidak nyaman pengunjung, juga membuat debu beterbangan.

Ia menyebut debu yang beterbangan karena knalpot kendaraan bisa mengotori makanan dan minuman yang banyak di jual pedagang.

Kendaraan yang parkir di pasar kuliner itu, selain posisinya di tengah lapangan juga di sisi kiri dan kanan panggung "musik live" yang disediakan Pemkab Rejang Lebong.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Rejang Lebong Upik Zumratul Aini mengaku pihaknya hanya melakukan pengelolaan wisata pasar kuliner, sedangkan pengelolaan parkir sepenuhnya menjadi kewenangan Dinas Perhubungan setempat.

"Kami ini hanya mengelola pasar kuliner saja, kalau masalah parkir itu sepenuhnya tanggung jawab Dinas Perhubungan, di mana dari kesepakatan kami parkir kendaraan di luar atau sepanjang jalan yang mengelilingi Lapangan Setia Negara Curup ini," terangnya.

Kepala Dinas Perhubungan Rejang Lebong Rachman Yuzir menyatakan lokasi parkir di kawasan pasar kuliner Lapangan Setia Negara Curup itu, hanya diperbolehkan di pinggir jalan.

"Sebagian besar kendaraan yang parkir di dalam area Lapangan Setia Negara itu adalah milik pedagang itu sendiri, kita sudah melarangnya tetapi masih saja terjadi," kata dia.

Pihaknya berencana memasang portal dengan sistem buka tutup, sehingga kendaraan yang bisa masuk Lapangan Setia Negara Curup hanya tertentu saja. seperti kendaraan bupati maupun pejabat lainnya.
 

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020