Batam (ANTARA Bengkulu) - Aktor Indonesia, Ario Bayu, membintangi serial televisi yang diproduksi HBO Asia, Serangoon Road bersama bintang kenamaan Asia, Joan Chen.

Ario yang ditemui di lokasi pengambilan gambar di Batam, Rabu mengatakan, senang bisa terlibat dalam serial televisi HBO.

Ia mengatakan senang bisa ikut ambil bagian dalam serial yang diproduksi Singapura dan Australia itu.

"Sampai sekarang saya kadang masih sulit percaya, wow... 'I am here'," kata pria yang besar di Selandia Baru itu

Dalam serial drama detektif itu, Ario berperan sebagai Amran, seorang inspektur polisi berdarah Melayu yang membantu dua detektif keturunan Eropa dalam memecahkan kasus. Ario pun diharuskan berdialek Melayu Malaysia.

Ia mengatakan, menggunakan logat Malaysia bukan tantangan terbesar, karena dibantu beberapa kru film yang terbiasa menggunakan dialek negeri jiran.

Namun, sering kali ia kesulitan mendapatkan padanan kata yang tepat dalam Bahasa Melayu saat harus beradu peran dengan pemeran utama, Don Hanny asal Australia. Apalagi, Ario besar di Selandia Baru, sehingga sering terpancing menggunakan bahasa dan logat Australia, tetangga dekat Selandia Baru.

Dari sepuluh episode serial itu, peran Aryo dimulai pada episode tiga hingga sepuluh.

Ia mengatakan tidak memiliki banyak waktu untuk mempelajari sejarah Singapura. Mengingat serial itu berlatar belakang Negeri Singa di era 1960-an.

"Saya hanya punya sedikit waktu. Tinggal sepekan, untuk mempelajari fakta sejarah," kata dia.

Meski begitu, ia mengataka, dapat memainkan peranannya dengan baik.

"Emosi lebih penting," kata dia.

Ario bercerita, pertama kali diajak ikut bergabung dalam serial HBO oleh Mike Wiluan, CEO Infinite Studios.

"Saya kenal Mike, dia ajak saya, saya bilang, ya," kata dia.

Mike merupakan anak taifun asal Batam Chris Wiluan yang membangun studio animasi Kinema di Batam.

Studio itu lalu berkembang menjadi studio terbesar di Asia Tenggara yang memproduksi film berskala internasional. (Antara)

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013