Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Pasokan ayam potong dari peternak lokal di Bengkulu hingga kini stabil, sedangkan permintaan belum ada peningkatan.

Para pedagang memesan ayam potong dari peternak rata-rata 50 kilogram per hari, turun dari sebelumnya di atas 70 kilogram perhari, kata seorang pedagang daging ayam potong di Kota Bengkulu, Rusmi, Rabu.

Ia mengatakan, pasokan ayam potong itu tetap habis dengan kondisi permintaan sekarang ini, namun jika mendekati hari-hari besar permintaan meningkat.

Untuk harga jual turun dari sebelumnya mencapai Rp32.000 menjadi antara Rp26.000-Rp28.000 per kilogram, harga daging ayam itu tergolong rendah bila dibandingkan sebelumnya, karena dijadikan alternatif warga untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga.

Sedangkan harga daging sapi bertahan Rp80.000 dan daging ayam kampung juga bertahan Rp50.000 per kilogram dan itik hidup dijual pedagang Rp45.000 per kilogram.

Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan Kota Bengkulu, Rahman mengatakan, permintaan ayam potong di Bengkulu saat ini kembali berkurang bila dibadingkan sebelumnya.

Meskipun ada keluhan peternak akan ayam mati mendadak, namun permintaan pasar tidak terganggu karena ayam yang dipasarkan pedagang itu bebas dari serangan virus flu burung, katanya.

Namun ada juga imbauan dari Dinas Peternakan Provinsi Bengkulu masyarakat brhati-hati, bila ada ternaknya mati mendadakan, terutama jenis itik yang bibitnya dipasok dari luar Bengkulu.

Informasi dihimpun dari peternak di Kecamatan Sukaraja, kabupaten Seluma ada puluhan ekor ternak itik warga daerah itu mati mendadakan selama musim penghujan, namun belum diketahui jenis virus yang menyerang itik tersebut. (Antara)

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013