Puluhan warga melakukan blokade atau penutupan jalur lingkar luar timur (JLLT) di kawasan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, Kota Surabaya, Jawa Timur, dengan pipa beton, Kamis (26/3) malam, karena resah jalan tersebut kerap digunakan aksi balap liar di tengah wabah COVID-19.

Salah seorang warga setempat, Sudarsono, di Surabaya, Jumat, mengatakan selama ini warga yang berada di sekitar pembangunan JLLT resah karena akses jalan dengan panjang sekitar 2 kilometer ini kerap digunakan untuk aksi balap liar.

"Sampai sekarang tidak ada pengawasan atau penjagaan. Jadi sering digunakan balapan liar," katanya.

Menurut dia, pengerjaan JLLT tersebut hampir rampung dengan kondisi jalan telah beraspal mulus. Meski demikian, lanjut dia, sepanjang akses jalan milik Pemkot Surabaya ini belum dilengkapi lampu penerangan jalan umum (PJU).

"Atas kondisi ini membuat warga memblokir akses tersebut dengan pipa beton," ujarnya.

Ia menyayangkan lemahnya pengawasan baik dari Pemkot Surabaya maupun kepolisian. Sebab, kata dia, imbauan untuk tetap berada di rumah menghadapi pandemi Virus Corona atau COVID-19 rupanya tidak dilaksanakan.

Sudarsono menegaskan, jika upaya warga ini tidak diindahkan maka persoalan tersebut akan dilaporkan kepada pihak-pihak terkait. "Ini bukannya berada di rumah malah kebut-kebutan, imbauan yang dilakukan juga percuma," katanya.

Mendapati hal itu, anggota Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Surabaya Abdul Ghoni Muhlas Niám menyatakan siap menindaklanjuti adanya laporan warga tersebut.

"Kami minta pemkot segera merespons keresahan warga tersebut," kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya meminta pihak Satpol PP dan Linmas Surabaya segera menertibkan aksi balapan liar di JLLT. Apalagi, lanjut dia, tidak sepantasnya situasi di tengah wabah COVID-19 masih ada balapan liar.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020