Jakarta (ANTARA) - Beberapa hari telah berlalu dari peringatan Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2023. Layaknya peringatan hari-hari bersejarah lainnya, momentum untuk memaknai hari kebangkitan nasional memang senantiasa digaungkan.
Namun, harapan agar gaungnya terus terdengar hingga langkah implementasinya, maka semua pihak punya pekerjaan rumah untuk mengawal sesuai dengan kapasitasnya.
Memang tidak terasa, tahun 2023 ini, bangsa Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang ke-115 tahun. Tentu banyak hal yang dapat diperbincangkan dalam rangka menyemarakkan Hari Kebangkitan Nasional 2023. Salah satunya adalah sampai sejauh mana semangat Kebangkitan Nasional 1908 ini mampu membangkitkan kaum tani untuk mengubah nasib menjadi semakin baik dan sejahtera.
Kebangkitan Nasional merupakan titik kuat bagi bangsa Indonesia untuk bangkit dan memiliki jiwa nasionalisme, rasa persatuan dan kesatuan yang tinggi.
Selain itu, Kebangkitan Nasional juga merupakan langkah awal untuk rakyat Indonesia memiliki kesadaran yang cukup tinggi agar mampu berjuang dan memperjuangkan Indonesia menuju kemerdekaan.
Dalam sejarahnya, peringatan Hari Kebangkitan Nasional ditetapkan oleh Presiden Soekarno pada 20 Mei 1948 sesuai dengan hari lahirnya perkumpulan Boedi Oetomo yang didirikan dr. Soetomo sebagai Hari Bangkitnya Nasionalisme Indonesia. Sejak itulah, resminya Kebangkitan Nasional diperingati sebagai peristiwa sejarah yang cukup penting.
Beberapa literatur memaknai nasionalisme sebagai paham yang menciptakan sekaligus mempertahankan kedaulatan sebuah bangsa dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia yang mempunyai tujuan atau cita-cita yang sama dalam mewujudkan kepentingan bangsanya.
Ciri-Ciri nasionalisme yang utama antara lain cinta tanah air, memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara, rela berkorban untuk bangsa dan negara, memiliki rasa persatuan dan kesatuan, dan semangat bela negara.
Maka atas gambaran yang demikian, Kebangkitan Nasional inilah yang potensial untuk menjadi daya dorong utama terwujudnya kemerdekaan bangsa. Namun begitu, semua juga perlu mencermati, Indonesia merdeka, rupanya tidak otomatis menjadikan seluruh masyarakatnya dapat hidup sejahtera dan bahagia. Perlu perjuangan yang terus-menerus.
Salah satu yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi bangsa ini adalah menyejahterakan dan mendorong kebangkitan kaum petani agar mereka meraih kehidupan yang lebih baik.
Pekerjaan rumah yang besar untuk meningkatkan pendapatan kaum tani yang sebagian besar saat ini hanya memiliki lahan sempit dan sekitar 72 persen dari mereka berpendapatan Rp14.517 per harinya.
Dihadapkan pada kondisi yang seperti ini, tidak bisa tidak, petani harus bangkit untuk mengubah nasib dan kehidupannya.
Seluruh elemen masyarakat, Pemerintah melibatkan para pemangku kepentingan lainnya, jelas harus tampil sebagai penggerak utamanya. Pemerintah dan legislatif dalam posisi melahirkan regulasi dan kebijakan serta program yang secara nyata dapat membebaskan petani dari belenggu kemiskinan yang menderanya.
Petani Pengusaha
Gambaran petani subsisten perlu diubah menjadi petani pengusaha. Petani tidak cocok lagi hanya sekadar bercocok-tanam guna memenuhi kebutuhannya sendiri. Namun, sejalan dengan perkembangan zaman, petani pun penting berbisnis untuk tampil menjadi petani pengusaha yang handal dan profesional. Petani perlu menjadi pelaku usaha dan bukan hanya jadi pelaku utama.
Menuju kebangkitan petani Indonesia
Senin, 22 Mei 2023 8:06 WIB 1495