Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Indonesia mengutuk keras aksi terorisme keji dan pengecut di Provinsi Kerman, Iran yang menewaskan puluhan orang dan melukai ratusan orang lainnya.
Provinsi Kreman merupakan tempat kelahiran sekaligus lokasi makam pahlawan nasional dan internasional dalam perang melawan terorisme, Panglima Qassem Soleimani.
Tak diragukan lagi, musuh-musuh Iran melalui kejahatan keji terhadap warga negara kami telah memperkuat persatuan masyarakat Iran dan cita-cita Panglima Soleimani sekaligus memperkuat solidaritas bangsa Iran. Hal ini juga memperdalam permusuhan dan kebencian pihak musuh terhadap kami, demikian menurut pernyataan Kedubes Iran di Jakarta, Selasa.
Kejahatan dan aksi teroris ini menunjukkan betapa besarnya kekejaman musuh-musuh Iran, kata pernyataan itu.
Republik Islam Iran akan menggunakan seluruh kapasitas diplomatik, politik, hukum dan internasional untuk mengutuk serangan teroris di seluruh dunia dan mengadili para pelaku serta pihak-pihak yang menjadi otak di balik serangan tersebut.
Sejak awal pembentukan ilegal rezim Zionis, teror telah menjadi salah satu alat sekaligus pendekatan Zionis untuk memajukan kepentingan mereka.
Di tengah kejahatan brutal, tindakan ilegal dan serangan mematikan terhadap Gaza, rezim Zionis terus melakukan aksi teroris yang agresif di wilayah Suriah. Tindakan yang disengaja ini khususnya ditujukan untuk penasihat militer Iran, yang hadir secara sah dan atas permintaan resmi Suriah sejak beberapa tahun silam.
Syahid Seyed Razi Mousavi adalah penasihat militer senior Iran yang menjalani misi untuk mendukung tentara Suriah dalam perang melawan terorisme. Dia terbunuh akibat tiga roket yang ditembakkan rezim Zionis dari dataran tinggi Golan yang diduduki.
Aksi keji ini merupakan serangan kedua terhadap penasihat militer Iran. Sebelumnya terjadi serangan serupa yang dilakukan rezim Israel pada 2 Desember.
Kejahatan brutal dan tindakan agresi yang disengaja terhadap penasihat militer Iran merupakan contoh nyata pelanggaran HAM dan integritas wilayah Suriah. Di sisi lain, tindakan tersebut menunjukkan keinginan rezim Zionis untuk mengganggu perdamaian dan stabilitas kawasan.
Rezim Zionis kerap melakukan berbagai kejahatan dan terus melanggar peraturan serta norma internasional. Pembunuhan terhadap rakyat dan penasihat militer Iran juga merupakan contoh kebijakan rezim yang menciptakan ketegangan dan menyebarkan konflik dan perang di kawasan Asia Barat.
Berdasarkan hukum internasional dan piagam PBB, Iran memiliki hak yang sah dan melekat untuk membalas secara tegas aksi tersebut pada waktu dan tempat yang tepat yang dianggap perlu.
Rezim Israel harus bertanggung jawab atas hilangnya nyawa-nyawa yang tak berdosa. Rezim itu juga harus bertanggung jawab atas kejahatannya terhadap warga dan infrastruktur sipil di Suriah.
Republik Islam Iran meminta Sekjen dan Dewan Keamanan PBB untuk mematuhi kewajiban dalam menjaga perdamaian dan keamanan dunia dari ancaman kejahatan, agresi dan tindakan teror rezim Israel dan rezim Zionis ini harus dipaksa untuk mematuhi hukum internasional dan menghentikan aksi-aksi yang mengganggu stabilitas di kawasan.
Kedubes Iran kutuk keras aksi terorisme di Kerman
Kamis, 4 Januari 2024 22:44 WIB 1196