China semakin menguasai pentas Olimpiade
Senin, 12 Agustus 2024 7:55 WIB 1360
Kini, dalam Olimpiade Paris 2024, China yang berpenduduk 1,4 miliar kembali bertarung ketat dengan AS yang berpenduduk 333,3 juta, seperti terjadi tiga tahun lalu di Tokyo.
Perolehan medali emas China hanya berselisih satu keping dari yang dikumpulkan AS dalam Olimpiade Tokyo.
Walau tak pernah bisa melampaui AS dalam total medali yang dikumpulkan, China semakin ketat menyaingi AS dalam perolehan medali emas.
Kini, mereka melakukan sapu bersih emas loncat indah dan tenis meja, serta menjadi juara umum beberapa cabang olahraga, termasuk bulu tangkis, menembak, dan angkat besi.
Lantas, mengapa China bertambah kuat dari Olimpiade ke Olimpiade?
Bonus demografi, kemampuan ekonomi, dan kebanggaan nasional adalah tiga fondasi yang membuat China mendominasi arena demi arena olahraga.
China adalah negara dengan penduduk terbanyak kedua di dunia setelah India. Mereka juga negara dengan produk domestik bruto (PDB) terbesar kedua setelah Amerika Serikat.
Tak seperti India yang bahkan tertinggal dari Indonesia dalam arena Olimpiade, China sukses menerjemahkan bonus demografi dan pencapaian ekonomi menjadi sukses di arena olahraga, termasuk Olimpiade.
Dari 10 negara berpenduduk terbanyak di dunia, hanya AS, Rusia dan China yang berhasil memanfaatkan bonus demografi.
Lebih dari sekadar medali
Tapi itu semua tak akan tercipta tanpa ada misi politik dan ideologis, berupa pesan tentang keunggulan sistem bernegara di China.
China memang mewakili sistem yang berbeda dari kebanyakan negara. China adalah sedikit dari negara berideologi komunis yang masih bertahan.
Tapi tak seperti umumnya negara-negara komunis, China merangkul ekonomi pasar dan bahkan liberalisme. Ironisnya, ini membuat China bertahan ketika Uni Soviet runtuh pada 1991 dan kebanyakan rezim komunis tumbang di berbagai belahan dunia.
Misi China dalam dunia olahraga, seperti dalam sektor-sektor lain, adalah menunjukkan keunggulan sistem bernegara mereka, khususnya terhadap liberalisme Barat pimpinan Amerika Serikat.
Misi ini sendiri menjadi energi tambahan dalam bagaimana China mengoptimalkan bonus demografi dan pencapaian ekonominya yang fantastis.
Sebagai salah satu adidaya paling berpengaruh selain AS, China perlu menguatkan citra dan pengaruh internasional mereka. Dan Olimpiade adalah salah satu panggung untuk menaikkan citra dan pengaruh internasional China.
China sadar betul pentas-pentas besar seperti Olimpiade adalah panggung untuk mengkomunikasikan kemajuan mereka dalam banyak hal, termasuk teknologi, infrastruktur, dan diplomasi kebudayaan, kepada dunia.
Mereka bahkan melihat Olimpiade sebagai katalisator untuk memperluas hubungan perdagangan dan membina kemitraan bisnis skala global.
Itu tak terkecuali dengan Olimpiade Paris 2024 di mana China melihat peluang-peluang bisnis perdagangan internasional, yang juga bagus untuk perusahaan-perusahaannya yang sudah mengglobal, atau perusahaan-perusahaan asing yang kebanyakan berkepentingan dengan China.
Ingat, hampir semua usaha global termasuk yang menjadi sponsor Olimpiade, menjadikan China sebagai pasar barang dan jasa yang seksi nan atraktif.
China sadar dengan insentif-insentif yang bisa didapatkan dari Olimpiade dan ajang-ajang olahraga. Tak heran, mereka serius mendorong atlet-atletnya berprestasi setinggi mungkin di arena olahraga, termasuk Olimpiade Paris 2024.
Mereka memiliki cetak biru pengembangan olahraga berorientasi hasil terbaik, tapi dengan proses yang keras dan komitmen yang kuat secara politik dan finansial.
China menggarap olahraga seserius menggarap sektor-sektor lain, karena hal ini ada kaitan dengan ambisi menjadi pemain global, pembawa kecenderungan, dan bahkan pencipta standar, yang di sisi lain bisa menunjukkan keunggulan ideologis, politik dan ekonomi sehingga dunia melihat China sebagai contoh sukses yang ideal nan lengkap.
Dalam kaitan itu pula, 40 medali emas, 27 medali perak dan 24 medali perunggu yang mereka peroleh dari Olimpiade Paris 2024 tak bisa dimaknai hanya sekadar soal medali dan olahraga.
Justru, pencapaian besar dalam olahraga adalah pesan bahwa China semakin kuat di segala hal.