Bengkulu (Antara) - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi melatih 30 orang pemandu wisata sejarah Bengkulu untuk meningkatkan kualitas layanan pariwisata di daerah itu.
"Ada 30 orang yang akan mengikuti bimbingan teknis pemandu wisata sejarah, khususnya sejarah Bengkulu," kata Ketua Panitia Jejak Warisan Budaya Bram Iswanto di Bengkulu, Selasa.
Ia mengatakan bimbingan teknis pemandu wisata tersebut merupakan bagian dari serangkaian kegiatan yang digelar BPCB di dua cagar budaya di Bengkulu yakni Rumah Bung Karno dan Benteng Marlborough.
Pemandu wisata sejarah yang dilatih tersebut berasal dari kalangan mahasiswa sebanyak 10 orang, anggota Himpunan Pramuwisata Indonesia sebanyak 10 orang dan masyarakat atau pemandu wisata lokal sebanyak 10 orang.
"Mereka akan dilatih tentang etika, sikap dan perilaku memandu pengunjung yang standar sehingga dapat meningkatkan kualitas layanan pariwisata," kata dia.
Tidak kalah penting, para peserta juga akan dilatih untuk menceritakan sejarah cagar budaya Bengkulu terutama Rumah Bung Karno dan Benteng Marlborough dengan benar.
Bram juga menegaskan bahwa jangan sampai cerita yang disampaikan salah atau lebih menonjolkan sisi mistis atau legendanya.
"Ini penting untuk bahan pelajaran bersama, karena wisata sejarah ini juga bagian dari wisata edukasi," kata dia.
Selain menggelar bimtek bagi pemandu wisata sejarah, kegiatan yang berlangsung hingga 7 September itu juga diisi dengan lomba melukis cagar budaya Bengkulu dan lomba kreasi seni.
Rumah Bung Karno di Kelurahan Anggut Atas menjadi saksi pengasingan Sang Proklamator selma di Bengkulu, kurun waktu 1938-1942. Rumah bersejarah itu menjadi salah satu objek wisata andalan Bengkulu untuk menggaet turis nusantara maupun mancanegara.
Sedangkan Benteng Marlborough di tepi Pantai Tapak Paderi merupakan benteng peninggalan kolonial Inggris yang dibangun pada 1713 dan menjadi kantor dagang sekaligus benteng pertahanan dari serangan musuh.***1***
BPCB Latih 30 Orang Pemandu Wisata Bengkulu
Selasa, 5 September 2017 16:14 WIB 1534